ODA Project Mogef diharap beri manfaat berkelanjutan bagi wanita Jabar
26 November 2024 19:32 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat memberikan keterangan dalam acara Diseminasi Hasil Pelaksanaan ODA Project Mogef 2024 di Kampus Unikom Bandung, Selasa (26/11/2024). ANTARA/Ricky Prayoga.
Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menegaskan bahwa pihaknya mengharapkan hasil dari proyek bantuan pembangunan (ODA Project) Mogef Korea Selatan bisa memberi manfaat berkelanjutan pada masyarakat, khususnya bagi wanita di Jawa Barat.
"Terutama perempuan Jawa Barat, menuju kehidupan yang lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat," kata Bey dalam Diseminasi Hasil Pelaksanaan ODA Project Mogef 2024 di Kampus Unikom Bandung, Selasa.
Bahkan, kata Bey, proyek yang dikolaborasikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (Mogef) Korea Selatan ini, juga diharapkan menjadi inspirasi program pemberdayaan perempuan lainnya.
"Saya juga berharap hasil dari ODA Project Mogef 2024 dapat menjadi inspirasi bagi program-program pemberdayaan perempuan lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Bey.
Bey menerangkan bahwa proyek ini telah menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat pemberdayaan perempuan di Jawa Barat, khususnya di bidang kewirausahaan dan pelatihan kejuruan.
Pasalnya, kata Bey, sebagai provinsi dengan populasi hampir 50 juta jiwa, sekaligus merupakan yang terbesar di Indonesia, Jawa Barat menghadapi tantangan besar untuk memastikan partisipasi perempuan dalam pembangunan.
Program ini telah memberikan pelatihan kejuruan di berbagai bidang strategis, seperti memasak, kecantikan, pertanian, IT, dan e-commerce, serta menghubungkan perempuan dengan peluang pasar digital.
Melalui pelatihan ini, perempuan Jawa Barat tidak hanya dibekali keterampilan teknis tetapi juga pemahaman tentang pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan.
"Saya sangat bangga bahwa proyek ini menargetkan hingga 980 perempuan dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang bagaimana kita dapat memberikan akses dan peluang yang setara bagi perempuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi," ujarnya.
Melalui kesempatan penyelenggaraan diseminasi ini, Bey juga berharap para wanita di Jabar dapat mengevaluasi keberhasilan dan pelajaran yang telah didapatkan selama pelaksanaan proyek ini.
"Selain itu, penting bagi kita untuk menyusun langkah strategis agar program-program serupa dapat terus dilanjutkan, diperluas, dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa depan," tutur Bey.
"Terutama perempuan Jawa Barat, menuju kehidupan yang lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat," kata Bey dalam Diseminasi Hasil Pelaksanaan ODA Project Mogef 2024 di Kampus Unikom Bandung, Selasa.
Bahkan, kata Bey, proyek yang dikolaborasikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (Mogef) Korea Selatan ini, juga diharapkan menjadi inspirasi program pemberdayaan perempuan lainnya.
"Saya juga berharap hasil dari ODA Project Mogef 2024 dapat menjadi inspirasi bagi program-program pemberdayaan perempuan lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Bey.
Bey menerangkan bahwa proyek ini telah menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat pemberdayaan perempuan di Jawa Barat, khususnya di bidang kewirausahaan dan pelatihan kejuruan.
Pasalnya, kata Bey, sebagai provinsi dengan populasi hampir 50 juta jiwa, sekaligus merupakan yang terbesar di Indonesia, Jawa Barat menghadapi tantangan besar untuk memastikan partisipasi perempuan dalam pembangunan.
Program ini telah memberikan pelatihan kejuruan di berbagai bidang strategis, seperti memasak, kecantikan, pertanian, IT, dan e-commerce, serta menghubungkan perempuan dengan peluang pasar digital.
Melalui pelatihan ini, perempuan Jawa Barat tidak hanya dibekali keterampilan teknis tetapi juga pemahaman tentang pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan.
"Saya sangat bangga bahwa proyek ini menargetkan hingga 980 perempuan dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang bagaimana kita dapat memberikan akses dan peluang yang setara bagi perempuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi," ujarnya.
Melalui kesempatan penyelenggaraan diseminasi ini, Bey juga berharap para wanita di Jabar dapat mengevaluasi keberhasilan dan pelajaran yang telah didapatkan selama pelaksanaan proyek ini.
"Selain itu, penting bagi kita untuk menyusun langkah strategis agar program-program serupa dapat terus dilanjutkan, diperluas, dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa depan," tutur Bey.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: