IDAI: Orang tua aktif ajak anak beraktivitas fisik cegah diabetes
26 November 2024 18:24 WIB
Tangkapan layar-Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Prof DR Dr Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA (K) (kiri) dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (26/11/2024). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa orang tua harus aktif mengajak anaknya melakukan aktivitas fisik supaya dapat melindungi anak terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih seperti diabetes.
“Orang tua itu harus jadi role model, terutama dalam memberi contoh mengurangi konsumsi gula,” kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Prof DR Dr Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA (K) dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Siska menuturkan pengasuhan orang dewasa sebaiknya mendorong anak untuk aktif menggerakkan fisiknya. Kegiatan tersebut dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan diri anak.
Baca juga: Dokter: Orang tua perlu contohkan hidup sehat, cegah anak nyandu gula
Pada anak usia tiga sampai lima tahun, orang tua dapat mengajak anaknya aktif bermain seperti melompat atau mengendarai sepeda roda tiga.
Kemudian pada usia enam sampai 17 tahun, aktivitas fisik dianjurkan dilakukan dalam porsi yang sedang hingga berat selama 60 menit atau lebih setiap harinya, termasuk melakukan aktivitas aerobik.
“Sebagian besar waktu 60 menit atau lebih setiap hari harus mencakup aktivitas seperti berjalan kaki, berlari atau apapun yang membuat jantung mereka berdetak lebih cepat. Setidaknya tiga hari seminggu harus mencakup aktivitas dengan intensitas yang kuat,” kata Siska.
Kegiatan lain yakni melakukan penguatan otot termasuk aktivitas seperti memanjat atau melakukan push up minimal tiga hari seminggu, serta penguatan tulang seperti melompat atau berlari yang dilakukan minimal tiga hari seminggu.
Sementara di dalam rumah, Siska meminta orang tua untuk membatasi camilan manis yang disediakan di rumah, sehingga anak tidak mengalami kecanduan gula.
Orang tua juga disarankan agar lebih sering mengajak anak makan bersama di meja makan dan menikmati makanan yang lebih sehat seperti sayur, buah dan makanan yang berprotein tinggi.
Baca juga: Menkes kaget banyak anak terkena diabetes, genjot skrining dini
Baca juga: Pembatasan konsumsi gula sejak dini bantu kurangi risiko diabetes
“Orang tua itu harus jadi role model, terutama dalam memberi contoh mengurangi konsumsi gula,” kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Prof DR Dr Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA (K) dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Siska menuturkan pengasuhan orang dewasa sebaiknya mendorong anak untuk aktif menggerakkan fisiknya. Kegiatan tersebut dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan diri anak.
Baca juga: Dokter: Orang tua perlu contohkan hidup sehat, cegah anak nyandu gula
Pada anak usia tiga sampai lima tahun, orang tua dapat mengajak anaknya aktif bermain seperti melompat atau mengendarai sepeda roda tiga.
Kemudian pada usia enam sampai 17 tahun, aktivitas fisik dianjurkan dilakukan dalam porsi yang sedang hingga berat selama 60 menit atau lebih setiap harinya, termasuk melakukan aktivitas aerobik.
“Sebagian besar waktu 60 menit atau lebih setiap hari harus mencakup aktivitas seperti berjalan kaki, berlari atau apapun yang membuat jantung mereka berdetak lebih cepat. Setidaknya tiga hari seminggu harus mencakup aktivitas dengan intensitas yang kuat,” kata Siska.
Kegiatan lain yakni melakukan penguatan otot termasuk aktivitas seperti memanjat atau melakukan push up minimal tiga hari seminggu, serta penguatan tulang seperti melompat atau berlari yang dilakukan minimal tiga hari seminggu.
Sementara di dalam rumah, Siska meminta orang tua untuk membatasi camilan manis yang disediakan di rumah, sehingga anak tidak mengalami kecanduan gula.
Orang tua juga disarankan agar lebih sering mengajak anak makan bersama di meja makan dan menikmati makanan yang lebih sehat seperti sayur, buah dan makanan yang berprotein tinggi.
Baca juga: Menkes kaget banyak anak terkena diabetes, genjot skrining dini
Baca juga: Pembatasan konsumsi gula sejak dini bantu kurangi risiko diabetes
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: