Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jakarta Timur memusnahkan 604 lembar surat suara Pilkada Jakarta yang rusak di Kantor KPU Jakarta Timur, Kayu Putih, Pulogadung, pada Selasa.

Pemusnahan surat suara rusak itu di hadiri oleh perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Timur, Polres Metro Jakarta Timur, Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) dan TNI.

"Ada ratusan lembar surat suara yang rusak dan hari ini dimusnahkan," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur Tedi Kurnia di gudang logistik Pilkada di Kecamatan Matraman.

Menurut dia, surat suara yang rusak ditemukan saat dilakukan penyortiran surat suara dan telah diganti dengan yang baru oleh pihak penyedia (percetakan). Surat suara yang rusak itu berupa warna yang tidak merata, kusut/sobek dan gambar yang tidak jelas.

Tedi menuturkan pemusnahan surat suara rusak itu dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Timur.

Baca juga: KPU Jaktim distribusikan logistik Pilkada ke TPS

Baca juga: KPU Jakpus pastikan hak coblos tahanan di Pilkada Jakarta terpenuhi

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur Tedi Kurnia saat memberikan keterangan pers di gudang logistik kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (26/11/2024). ANTARA/Syaiful Hakim
KPU Jaktim telah mendistribusikan logistik Pilkada Jakarta 2024 dari gudang logistik kecamatan ke 4.144 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di wilayah itu. "Secara serentak pendistribusian logistik dari gudang kecamatan ke TPS mulai tadi pagi," kata Tedi.

Untuk logistik pilkada yang distribusikan ke TPS berupa surat surat, bilik suara, kotak suara dan alat tulis kantor (ATK) serta tinta.

"Total logistik Pilkada yang didistribusikan ke 4.144 TPS, itu termasuk lapas, rutan atau lokasi khusus. Jadi 19 loksus juga kita kirimkan di hari ini," ujarnya.

Sedangkan surat suara yang didistribusikan ke TPS berjumlah 2.435.878 sudah termasuk dengan surat suara tambahan.


KPU DKI Jakarta telah menetapkan nomor urut pasangan calon (paslon) di Pilkada DKI Jakarta, yaitu Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3.