Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meyakini situasi dan kondisi tetap aman menyambut putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil pemilihan presiden 2014 pada Kamis, 21 Agustus 2014.

"Dan pada umumnya, kita yakin besok tidak ada masalah. Dan semua juga diimbau, proses hukum kan sudah berjalan, taati saja proses hukum oleh semua pihak," katanya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Rabu, seusai rapat internal.

Rapat internal yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Gamawan membahas agenda evaluasi kesiapan aparat menyambut keputusan MK Kamis, 21 Agustus 2014.

Menurut dia, sesuai instruksi presiden, pihak-pihak berwenang juga telah siap siaga mengantisipasi situasi dan kondisi menyambut putusan MK tersebut.

Ia menambahkan, Presiden Yudhoyono akan mencermati situasi menyambut keputusan MK itu di Jakarta. Untuk itu Presiden menunda keberangkatannya ke Papua yang diagendakan pada Kamis pagi.

"Iya, Pak SBY ada di sini besok (Kamis). Sebagai kepala negara beliau memantau, kan Pak Presiden sudah sangat serius mendukung penyelenggaraan pemilihan legislatif, pemilihan presiden ini sejak bertahun-tahun lalu," katanya.

Sementara itu, Polri dan TNI juga menyatakan siap mengantisipasi situasi keamanan seusai putusan sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi.

"Dari informasi yang kita peroleh tadi, ada pengerahan massa dari berbagai elemen, dan jumlah tidak terlalu banyak dan massa yang akan turun dalam keadaan yang tertib damai. Tapi kita siap mengamankan," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

Aparat kepolisian mengerahkan setidaknya 22 ribu pasukan guna mengamankan situasi. Sementara Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pihaknya menyiapkan 23 ribu pasukan untuk diperbantukan (BKO) kepada Polri guna pengamanan.

"Dan besok saya akan apel cukup besar tujuannya untuk mengisi sektor-sektor masih belum bisa diamankan dengan baik, misalnya sektor-sektor publik di sentra ekonomi dan seterusnya. Kita akan siapkan untuk back up kepolisian," katanya.