Bandara Soetta simulasi penanganan kedaruratan jelang Nataru 2024/2025
26 November 2024 13:50 WIB
PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) selaku operator utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, melakukan sejumlah persiapan penanganan dan antisipasi terjadinya kedaruratan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 (ANTARA/HO-AP Indonesia)
Tangerang (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) selaku operator utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, melakukan sejumlah persiapan penanganan dan antisipasi terjadinya kedaruratan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Selasa, menyampaikan latihan dan simulasi dirancang untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi ancaman di lingkungan bandara.
Latihan sekaligus mengidentifikasi kelemahan yang mungkin ada dalam prosedur keamanan saat ini.
"Latihan terpadu ini merupakan wujud komitmen kami dalam menjamin keamanan dan keselamatan operasional di Bandara Soekarno-Hatta, khususnya menjelang puncak arus pergerakan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru," katanya.
Baca juga: Erupsi Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
Baca juga: 201 penerbangan domestik di Bandara Soetta terdampak erupsi Lewotobi
Kerja sama dengan Pusziad TNI AD, menurut dia, sangat penting untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama dalam menghadapi potensi ancaman. Kolaborasi ini juga menjadi bentuk sinergi yang nyata antara bandara dan aparat keamanan
Ia menyebutkan, kesiapan pengamanan periode Nataru itu merupakan kolaborasi strategis antara Aviation Security Bandara Soekarno-Hatta dengan Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Pusziad) dan berbagai instansi terkait.
Dengan harapan, dalam simulasi tersebut dapat membantu mengenali kekurangan dan kebutuhan operasional, memperkenalkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan, serta memastikan seluruh sistem dan peralatan dapat berfungsi secara andal dalam situasi darurat.
"Sebanyak 229 personel terlibat dalam latihan ini, terdiri dari 46 personel Pusziad, 29 personel Zeni Jihandak, 49 personel Zeni Nubika, 65 personel Aviation Security, 10 personel BBKK (Badan Bantuan Kesehatan Khusus), 20 personel ARFFS (Aircraft Rescue and Fire Fighting Service), serta 10 personel dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dalam skenario yang dijalankan, dilaporkan satu korban meninggal dunia yang dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, dua korban tidak sadarkan diri, 27 korban lainnya masih dalam penanganan oleh tim medis BBKK, serta seorang terduga pelaku berhasil diamankan oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Latihan ini tidak hanya menguji kesiapan kami dalam menangani ancaman darurat, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat kerja sama lintas instansi. Kami percaya, dengan dukungan dari Pusziad dan instansi lainnya, Bandara Soekarno-Hatta dapat terus meningkatkan tingkat keandalan keamanan demi kenyamanan dan keselamatan seluruh pengguna jasa," ucapnya.
Bandara Soekarno-Hatta terus meningkatkan upaya pengamanan dengan beragam simulasi dan latihan lainnya untuk memastikan keamanan tetap menjadi prioritas utama.
Dalam menghadapi periode Nataru, bandara juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi tambahan guna memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan bagi seluruh penumpang serta pengguna jasa.*
Baca juga: Warga India ditangkap petugas selundupkan empat ekor satwa dilindungi
Baca juga: Polresta Bandara Soetta tetapkan tiga tersangka perdagangan orang
General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Selasa, menyampaikan latihan dan simulasi dirancang untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi ancaman di lingkungan bandara.
Latihan sekaligus mengidentifikasi kelemahan yang mungkin ada dalam prosedur keamanan saat ini.
"Latihan terpadu ini merupakan wujud komitmen kami dalam menjamin keamanan dan keselamatan operasional di Bandara Soekarno-Hatta, khususnya menjelang puncak arus pergerakan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru," katanya.
Baca juga: Erupsi Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
Baca juga: 201 penerbangan domestik di Bandara Soetta terdampak erupsi Lewotobi
Kerja sama dengan Pusziad TNI AD, menurut dia, sangat penting untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama dalam menghadapi potensi ancaman. Kolaborasi ini juga menjadi bentuk sinergi yang nyata antara bandara dan aparat keamanan
Ia menyebutkan, kesiapan pengamanan periode Nataru itu merupakan kolaborasi strategis antara Aviation Security Bandara Soekarno-Hatta dengan Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Pusziad) dan berbagai instansi terkait.
Dengan harapan, dalam simulasi tersebut dapat membantu mengenali kekurangan dan kebutuhan operasional, memperkenalkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan, serta memastikan seluruh sistem dan peralatan dapat berfungsi secara andal dalam situasi darurat.
"Sebanyak 229 personel terlibat dalam latihan ini, terdiri dari 46 personel Pusziad, 29 personel Zeni Jihandak, 49 personel Zeni Nubika, 65 personel Aviation Security, 10 personel BBKK (Badan Bantuan Kesehatan Khusus), 20 personel ARFFS (Aircraft Rescue and Fire Fighting Service), serta 10 personel dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dalam skenario yang dijalankan, dilaporkan satu korban meninggal dunia yang dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, dua korban tidak sadarkan diri, 27 korban lainnya masih dalam penanganan oleh tim medis BBKK, serta seorang terduga pelaku berhasil diamankan oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
"Latihan ini tidak hanya menguji kesiapan kami dalam menangani ancaman darurat, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat kerja sama lintas instansi. Kami percaya, dengan dukungan dari Pusziad dan instansi lainnya, Bandara Soekarno-Hatta dapat terus meningkatkan tingkat keandalan keamanan demi kenyamanan dan keselamatan seluruh pengguna jasa," ucapnya.
Bandara Soekarno-Hatta terus meningkatkan upaya pengamanan dengan beragam simulasi dan latihan lainnya untuk memastikan keamanan tetap menjadi prioritas utama.
Dalam menghadapi periode Nataru, bandara juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi tambahan guna memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan bagi seluruh penumpang serta pengguna jasa.*
Baca juga: Warga India ditangkap petugas selundupkan empat ekor satwa dilindungi
Baca juga: Polresta Bandara Soetta tetapkan tiga tersangka perdagangan orang
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: