Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru menunjukkan, anak perempuan mungkin lebih merawat dan peduli pada orang tua yang berusia lanjut dibandingkan anak lelaki.

Menurut studi yang dilakukan seorang kandidat doktor bidang sosiologi dari Universitas Princeton, Angelina Grigoryeva, anak perempuan dapat menyediakan waktu 12,3 jam/bulan untuk merawat orang tua mereka. Sementara anak lelaki hanya 5,6 jam/bulan.

Grigoryeva mengatakan, perawatan dan bantuan yang diperlukan orang tua di masa lanjut usianya di antaranya, membantu memakaikan pakaian, jalan-jalan, makan, berbelanja dan obat-obatan.

Studi yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan American Sociological Association (Selasa 19/8) ini juga menemukan, adanya saudara perempuan atau pembantu lainnya, mengurangi pengasuhan dari anak laki-laki.

Menurut Grigoryeva, sekalipun banyaknya perawatan yang diberikan anak perempuan bervariasi, namun tetap aja banyaknya perawatan dari anak lelaki rendah.

"Kami menemukan anak perempuan memberikan banyak (kepedulian) sekalipun memiliki kendala, tetapi anak lelaki kurang (memperlihatkan kepedulian) sekalipun tanpa kendala," ujar Grigoryeva seperti dilansir USA Today.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, Grigoryeva mengumpulkan data dari studi University of Michigan Health and Retirement pada 2004. Studi panel longitudinal ini mensurvei lebih dari 26 ribu orang Amerika yang berusia di atas 50 tahun.

Menurut Grigoryeva, meskipun ada kemajuan soal kesenjangan gender dalam perawatan anak, tetap saja, perawatan orang tua berusia lanjut sebagian besar ditangani perempuan sejak 1995 (tahun awal data ini tersedia).

Menanggapi temuan ini, profesor sosiologi dari Universitas Maryland, Philip Cohen, mengatakan, gender mungkin memiliki dampak besar dalam hidup (perempuan) secara keseluruhan.

"Kami lihat alasan kesenjangan ini karena perempuan lebih banyak menghabiskan waktu mengurus anak-anaknya, membuat pengorbanan karir demi keluarganya," katanya.

"Hal ini menunjukkan perawatan orang tua juga merupakan faktor besar pada kesenjangan gender," tambahnya.

Studi ini juga memperlihatkan, gender merupakan faktor paling penting soal jumlah bantuan yang orang dewasa berikan kepada orang tua mereka.

"Kita mungkin berpikir (merawat lansia) praktis - siapa yang punya waktu atau sumber daya. Tapi studi ini menunjukkan, hal itu bukan waktu dan sumber daya, itu benar-benar gender," kata Cohen.