Kadispenad lantas mengungkapkan kendala pertama adalah terkait dengan akses geografis yang sulit dijangkau sehingga menghambat pengiriman surat suara dan kebutuhan lainnya.
Menurut dia, tantangan tersebut menjadi makin sulit bila kondisi cuaca di lokasi tujuan sedang buruk seperti hujan dan angin kencang.
Tantang selanjutnya, kata Brigjen TNI Wahyu, adalah tentang keterbatasan sumber daya peralatan dalam jumlah banyak pada saat yang bersamaan.
"Keterbatasan sumber daya seperti peralatan dan kendaraan untuk mendistribusikan logistik ke lokasi terpencil bisa menjadi kendala jika jumlahnya terbatas," ujar jenderal bintang satu itu.
Meski begitu, dia menekankan bahwa semua tantangan itu secara umum bisa teratasi. Hal ini mengingat sinergi antarpersonel TNI dengan penyelenggara serta pihak yang membantu lainnya seperti Polri membuat hambatan di lapangan bisa diselesaikan.
Brigjen TNI Wahyu menambahkan bahwa pada masa tenang sejak Minggu (24/11) hingga Selasa TNI AD terus membantu KPU dan pemangku kepentingan lainnya guna menyukseskan setiap tahapan pelaksanaan pilkada.
Selain fokus menjaga ketertiban di semua wilayah, kata dia, pihaknya tetap menjaga netralitas dan membantu mendistribusikan logistik pilkada yang saat ini masih berlangsung.
Baca juga: 2.500 anggota personel Solo Raya siap amankan kedatangan Wapres
Baca juga: Kadispenad: Bantuan untuk distribusi logistik pilkada masih dilakukan
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan 169.369 personel TNI dari tiga matra ikut mengamankan Pilkada Serentak 2024.Baca juga: 2.500 anggota personel Solo Raya siap amankan kedatangan Wapres
Baca juga: Kadispenad: Bantuan untuk distribusi logistik pilkada masih dilakukan
Melalui pola pengerahan itu, menurut dia, TNI tidak hanya bertindak sebagai penjaga keamanan, tetapi juga fasilitator dalam mendukung stabilitas nasional dalam rangka Pilkada Serentak 2024.
"Pendekatan ini menggambarkan komitmen TNI dalam menjaga integritas negara serta mendukung demokrasi damai dan terkendali," kata Agus saat rapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (25/11).
Panglima TNI menyebutkan sebanyak 169.369 personel itu terdiri atas 139.339 personel TNI Angkatan Darat (AD), 19.793 personel TNI Angkatan Laut (AL), dan 10.237 personel TNI Angkatan Udara (AU).
Personel dari TNI AD berasal dari 15 komando daerah militer (kodam), termasuk personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komando Cadangan Strategis (Kostrad).
Personel dari TNI AL, kata dia, berasal dari semua pangkalan utama TNI AL (Lantamal) dan Pangkalan TNI AL (Lanal), dan Korps Marinir. Seluruh personel TNI AL itu melakukan patroli wilayah bersama satuan Polri.
"TNI AU akan menyiagakan 10.237 personel dari semua lanud (pangkalan udara), baik Lanud Tipe A, Tipe B, maupun Tipe C," kata Panglima TNI.