Longsor di Hiroshima, delapan meninggal dan 13 hilang
Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dan petugas polisi membawa jenazah korban di lokasi bencana tanah longsor yang melanda wilayah pemukiman Asaminami, Hiroshima, wilayah barat Jepang, Rabu (20/8). Sebanyak 27 orang termasuk anak-anak tewas dalam bencana tanah longsor akibat hujan lebat mengguyur pinggiran kota Hiroshima, dan kemungkinan jumlah korban tewas bertambah, menurut keterangan kepolisian. Sepuluh orang dinyatakan hilang setelah curah hujan sebulan mengguyur kota dalam semalam, merenggangkan lereng yang sudah jenuh akibat hujan lebat selama beberapa minggu. (ANTARA FOTO/REUTERS/Toru Hanai/djo/14)
Sekitar 13 orang masih dalam pencarian setelah hujan semalaman menyebabkan tanah longsor di lereng-lereng yang sudah lembek karena guyuran hujan lebat beberapa pekan terakhir.
"Terjadi hujan lebat dan petir sepanjang malam, air turun dengan deras dan saya takut pergi ke luar," kata seorang penduduk kepada televisi Fuji.
"Air tercurah sangat deras, saya belum pernah melihat yang seperti ini."
Suara helikopter meraung-raung di udara sementara petugas pencari dan penyelamat melakukan pencarian di antara lumpur dan bebatuan di kawasan permukiman yang terletak sekitar lima kilometer dari pusat kota.
Di antara yang berhasil diangkat adalah seorang bocah laki-laki berusia sekitar satu tahun yang sudah tidak bernafas, namun belum jelas apakah ia sudah meninggal.
Kelangkaan lahan di Jepang membuat banyak orang bermukim di daerah pegunungan yang rentan terhadap bencana longsor.
Hujan dengan curah 240 milimeter mengguyur selama 24 jam sejak Selasa hingga Rabu pagi, atau setara dengan curah hujan dalam sebulan seperi yang biasa terjadi selama Agustus, kata Badan Meteorologi Jepang.
Aspal jalanan terlihat berserakan tertumpuk di tepi jalan karena terdesak oleh tanah longsor sementara arus tanah lumpur memporak-porandakan perumahan penduduk menjadi rongsokan.
Perdana Menteri Shinzo Abe mempersingkat liburan musim panasnya dan bergegas kembali ke Tokyo sementara pihak berwenang meminta bantuan militer untuk melakukan tugas penyelamatan.
(M007/C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014