HAEI siap jadi asosiasi profesi terakreditasi
26 November 2024 10:39 WIB
Kegiatan Musyawarah Nasional Khusus (Munasus) Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) 2024 sekaligus seminar di Jakarta, Senin (25/11/2024). ANTARA/HO-HAEI
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) menyelenggarakan Musyawarah Nasional Khusus (Munasus) 2024 dalam rangka menjadi asosiasi profesi terakreditasi (APT).
Ketua Umum HAEI Achmad Sutowo Sutopo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan Munasus 2024 merupakan respons atas perubahan regulasi, yaitu PP No 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan turunannya Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Akreditasi Asosiasi Perusahaan, Asosiasi Profesi dan Rantai Pasok.
Agenda lain Munasus HAEI adalah perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
"Munasus 2024 HAEI sebagai bentuk respons atas PP No 14/2021. HAEI telah menindaklanjuti regulasi tersebut dengan membentuk tim kecil khusus untuk menyiapkan dokumen sebagai persyaratan asosiasi profesi terakreditasi atau APT," ujarnya saat Munasus HAEI sekaligus seminar dengan tema "HAEI Turut Meningkatkan Keselamatan Instalasi Listrik Voltase Rendah untuk Proteksi Kebakaran dan Teknologi Ramah Lingkungan pada Bangunan Gedung" di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Pada Januari 2023, tim khusus mulai bekerja secara intens, terus berkomunikasi dan konsultansi dengan tim APT Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk mendapatkan penjelasan tentang syarat dan ketentuan agar HAE menjadi asosiasi profesi yang terakreditasi.
Menurut Sutowo, tim kecil HAEI berhasil menyampaikan berbagai dokumen persyaratan dengan lancar di LPJK.
Proses input/upload data anggota HAEI juga masih berproses.
Sambil proses akreditasi di LPJK, secara paralel HAEI menyelenggarakan sertifikat kompetensi (serkom) bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) Bandung.
Pasalnya, banyak sertifikat keahlian (SKA) anggota HAEI yang masa berlakunya hampir berakhir.
"Sertifikat kompetisi telah dilaksanakan delapan batch dari Maret-November 2023 yang diikuti total 57 anggota HAEI tanpa dipungut biaya," sebut Sutowo.
Hadir dalam Munasus antara lain Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti sebagai keynote speech, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Taufik Widjoyono, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Heru Kustanto, dan Rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Isnuwardianto.
HAEI merupakan organisasi yang menghimpun para ahli bidang kelistrikan.
Pada awal berdiri di Bandung, Jabar, pada 30 Juni 1977, namanya Himpunan Ahli Elektroteknik Indonesia dan dalam musyawarah nasional (munas) pada 27 April 2005 berganti menjadi Himpunan Ahli Elektro Indonesia.
Sutowo menambahkan HAEI juga melakukan upaya lain seperti penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan ISTN.
"Harapan kami agar terus bertambah jumlah tenaga ahli bidang MEP (mechanical, electrical and plumbing) di konsultan perencana MEP," ujarnya.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan PP No 14/2021 tersebut perlu diperbaiki.
"Bangunan bukan hanya arsitek dan sipil saja, tetapi MEP penting, orang-orangnya juga penting. Keselamatan instalasi listrik bangunan tidak lepas dari standar kelistrikan yang jelas, terukur, harus ada sertifikasi," ujarnya.
Diana berharap HAEI berkolaborasi dan bersinergi dalam memastikan penerapan regulasi untuk keselamatan kelistrikan pada bangunan gedung.
"Untuk itu, saya mengapresiasi HAEI atas terlaksananya acara ini. Semoga Munasus dan Seminar HAEI 2024 dapat memberi wawasan sekaligus ajang bertukar pikiran untuk solusi inovatif bagi kita semua," sebutnya.
Ketua Umum HAEI Achmad Sutowo Sutopo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan Munasus 2024 merupakan respons atas perubahan regulasi, yaitu PP No 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan turunannya Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Akreditasi Asosiasi Perusahaan, Asosiasi Profesi dan Rantai Pasok.
Agenda lain Munasus HAEI adalah perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
"Munasus 2024 HAEI sebagai bentuk respons atas PP No 14/2021. HAEI telah menindaklanjuti regulasi tersebut dengan membentuk tim kecil khusus untuk menyiapkan dokumen sebagai persyaratan asosiasi profesi terakreditasi atau APT," ujarnya saat Munasus HAEI sekaligus seminar dengan tema "HAEI Turut Meningkatkan Keselamatan Instalasi Listrik Voltase Rendah untuk Proteksi Kebakaran dan Teknologi Ramah Lingkungan pada Bangunan Gedung" di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Pada Januari 2023, tim khusus mulai bekerja secara intens, terus berkomunikasi dan konsultansi dengan tim APT Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk mendapatkan penjelasan tentang syarat dan ketentuan agar HAE menjadi asosiasi profesi yang terakreditasi.
Menurut Sutowo, tim kecil HAEI berhasil menyampaikan berbagai dokumen persyaratan dengan lancar di LPJK.
Proses input/upload data anggota HAEI juga masih berproses.
Sambil proses akreditasi di LPJK, secara paralel HAEI menyelenggarakan sertifikat kompetensi (serkom) bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) Bandung.
Pasalnya, banyak sertifikat keahlian (SKA) anggota HAEI yang masa berlakunya hampir berakhir.
"Sertifikat kompetisi telah dilaksanakan delapan batch dari Maret-November 2023 yang diikuti total 57 anggota HAEI tanpa dipungut biaya," sebut Sutowo.
Hadir dalam Munasus antara lain Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti sebagai keynote speech, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Taufik Widjoyono, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Heru Kustanto, dan Rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Isnuwardianto.
HAEI merupakan organisasi yang menghimpun para ahli bidang kelistrikan.
Pada awal berdiri di Bandung, Jabar, pada 30 Juni 1977, namanya Himpunan Ahli Elektroteknik Indonesia dan dalam musyawarah nasional (munas) pada 27 April 2005 berganti menjadi Himpunan Ahli Elektro Indonesia.
Sutowo menambahkan HAEI juga melakukan upaya lain seperti penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan ISTN.
"Harapan kami agar terus bertambah jumlah tenaga ahli bidang MEP (mechanical, electrical and plumbing) di konsultan perencana MEP," ujarnya.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan PP No 14/2021 tersebut perlu diperbaiki.
"Bangunan bukan hanya arsitek dan sipil saja, tetapi MEP penting, orang-orangnya juga penting. Keselamatan instalasi listrik bangunan tidak lepas dari standar kelistrikan yang jelas, terukur, harus ada sertifikasi," ujarnya.
Diana berharap HAEI berkolaborasi dan bersinergi dalam memastikan penerapan regulasi untuk keselamatan kelistrikan pada bangunan gedung.
"Untuk itu, saya mengapresiasi HAEI atas terlaksananya acara ini. Semoga Munasus dan Seminar HAEI 2024 dapat memberi wawasan sekaligus ajang bertukar pikiran untuk solusi inovatif bagi kita semua," sebutnya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: