Medan (ANTARA News) - Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengharapkan masyarakatnya arif dalam menyikapi apapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai perkara perselisihan hasil pemilu presiden 2014.

"Pemerintah provinsi sangat mengharapkan apapun keputusan MK, masyarakat menyikapi dengan arif sehingga ketentraman dan kenyamanan khususnya di Sumut tidak terganggu," kata Wagub Erry Nuradi di Medan, Selasa.

Dia mengemukakan harapan itu pada Rapat Koordinasi (Rakor) Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yang pesertanya darii berbagai komponen strategis dalam menyikapi jadwal MK memutuskan gugatan hasil Pilpres 21 Agustus.

Erry mengakui Provinsi Sumut rawan konflik pascapilpres, meski masih aman dan terkendali.

Pemikiran masyarakat semakin dewasa yang tidak terlalu ikut campur urusan politik menjadi salah satu dukungan sehingga Sumut masih aman.

Untuk menjaga keamanan itu terus berlanjut, kata Wagub Sumut, pihak keamanan dan masyarakat hendaknya tetap bekerja sama, dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam melihat dan menyikapi setiap ancaman permasalaham.

Dia menegaskan, kalau tidak bekerja sama, Sumut dengan masyarakat yang heterogen, sangat mudah terpecah-belah.

Badan Kesbang Polinmas Sumut Eddy Syofian, mengatakan kalau Sumut masih terus aman, maka akan layak menjadi tolok ukur keharmonisan.

Dia menjelaskan, untuk menjaga keamanan pascakeputusn MK, Pemerintah Provinsi Sumut telah membentuk berbagai forum dan membentuk tim terpadu penanggulangan gangguan keamanan dalam negeri dan perkembangan politik.

(E016/A013)