Acara yang juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2024 tersebut memberikan penghargaan kepada para inovator pendidikan di Indonesia.
“Anugerah Kihajar menegaskan komitmen kami untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, sekaligus mendukung program prioritas kementerian dalam penguatan literasi, numerasi, sains, dan teknologi,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti secara daring di Jakarta pada Senin.
Selain itu, ia menambahkan kegiatan Anugerah Kihajar 2024 juga menjadi wadah untuk mengapresiasi guru, siswa, dan pihak-pihak yang berkontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Suharti menerangkan program Kihajar STEM (Kita Harus Belajar STEM) dan Pembelajaran Berbasis TIK (Pembatik) yang diinisiasi oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) mencatat peningkatan partisipasi yang signifikan tahun ini.
Ia menyebutkan jumlah pendaftar Pembatik melonjak tiga kali lipat menjadi 319.743 peserta, sementara peserta Kihajar meningkat dua kali lipat dengan total 130.449 peserta.
Baca juga: Hari Guru, Menkeu apresiasi kontribusi guru bagi kemajuan Indonesia
“Perjalanan panjang ini membuktikan dedikasi mereka tidak hanya dalam menciptakan inovasi pembelajaran, tetapi juga dalam memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,” ujarnya.
Selain itu, penghargaan juga diberikan dengan kategori Gen Kihajar 2024 kepada siswa-siswa berprestasi yang telah menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan proyek berbasis STEM.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) sebagai unit pelaksana teknis Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan (Pusdatin) kembali menggelar Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar).
Kegiatan yang sudah rutin diselenggarakan sejak 2006 ini diharapkan dapat mewujudkan penguatan Ekosistem Digital Pendidikan dengan tema tahun ini Semangat Berkobar (Berkolaborasi dan Berbagi) untuk Indonesia Kuat.