Manokwari (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Papua Barat mendata, tahun ini indeks toleransi beragama di Papua Barat mencapai 81 poin.

Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor di Manokwari, Senin, mengungkapkan indeks toleransi di Papua Barat cukup membanggakan, karena berada di atas rata-rata indeks toleransi nasional 74 poin.

"Tingginya indeks toleransi beragama ini karena pemerintah terus berupaya menjaga, menggerakkan kedamaian dan kerukunan beragama di Provinsi Papua Barat," katanya.

Ia mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya menggelorakan moderasi dan kerukunan beragama adalah dengan menggelar Ekspo Kemenag.

Melalui ekspo tersebut pihaknya bekerjasama dengan tokoh agama untuk menampilkan berbagai program-program apa-apa saja yang sudah dikerjakan dengan Kemenag dalam merawat kerukunan beragama di Provinsi Papua Barat.

Baca juga: FKUB Sulteng: Kader pelopor kerukunan dunia maya pembawa pesan damai

Selain itu, melalui ekspo yang diselenggarakan 24-25 November itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi kerukunan dan moderasi beragama untuk kalangan muda dengan membuat festival film pendek.

"Hasil karya anak-anak muda ini juga dipersembahkan untuk hari guru yang jatuh pada hari ini karena pendidikan dan guru memberi sumbangan besar bagi keberagaman dan kerukunan di Papua Barat," ujarnya.

Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere yang hadir pada pembukaan ekspo tersebut mengatakan, ekspo merupakan bagian upaya Kanwil Kemenag Papua Barat meningkatkan toleransi beragama.

Berdasarkan survei hasil badan litbang Kemenag RI, indeks kerukunan di Provinsi Papua Barat selalu berada pada urutan 10 besar bahkan pernah menduduki urutan pertama sebagai provinsi dengan angka indeks toleransi tertinggi di Indonesia.

“Hal ini tentulah menjadi satu kebanggaan bagi kita semua. Maka dari itu, saya berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi rutinitas dan semoga dapat dinikmati oleh semua masyarakat di Provinsi Papua Barat pada umumnya dan di Kabupaten Manokwari pada khususnya,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi festival film pendek bertajuk moderasi beragama untuk kemaslahatan umat bagi para pelajar menjadi bagian dari ekspo Kemenag.

"Ini merupakan bentuk perhatian bagi para guru-guru kita yang telah mendidik dan mengajarkan segala kebaikan kepada kita semua," ujarnya.

Baca juga: Akademisi dari AS puji kerukunan umat beragama di Indonesia