TNI masih seleksi tiga calon Pangkostrad
19 Agustus 2014 15:27 WIB
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya (kiri) saat berbincang dengan Pengamat Komunikasi Politik Tjipta Lesmana di Lapangan Tembak Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (6/5). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih menyeleksi tiga jenderal bintang dua calon Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) untuk menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 25 Juli 2014.
"Ada tiga calon yang telah diajukan ke Wanjakti, kemudian diserahkan kepada presiden untuk segera dipilih menjabat Pangkostrad," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Fuad mengatakan penjabat Pangkostrad tidak harus selalu dari Panglima Kodam (Pangdam), tapi bisa dari jabatan strategis yang lain.
"Memang semua pangdam memiliki peluang untuk menjabat Pangkostrad, namun Jenderal bintang dua dari jabatan lain juga memiliki peluang yang sama," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa proses pemilihan jabatan strategis itu berlangsung lama karena TNI perlu menyeleksi jenderal-jenderal bintang dua berprestasi yang dinilai cocok mengisi jabatan Pangkostrad.
"Untuk memilih prajurit terbaik tidak gampang. Harus ada unsur-unsur yang terpenuhi, yakni memiliki tingkat intelektual yang tinggi, mental kepribadian yang bagus dan secara fisik juga layak. Itu yang menentukan adalah tingkat pimpinan," ujarnya.
Ia berharap dalam beberapa hari ini sudah ada nama calon Pangkostrad yang baru. Menurut dia, secara resmi sudah ada tiga hingga empat nama calon yang diajukan dan tak semuanya menjabat Pangdam.
"Ada tiga calon yang telah diajukan ke Wanjakti, kemudian diserahkan kepada presiden untuk segera dipilih menjabat Pangkostrad," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Fuad mengatakan penjabat Pangkostrad tidak harus selalu dari Panglima Kodam (Pangdam), tapi bisa dari jabatan strategis yang lain.
"Memang semua pangdam memiliki peluang untuk menjabat Pangkostrad, namun Jenderal bintang dua dari jabatan lain juga memiliki peluang yang sama," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa proses pemilihan jabatan strategis itu berlangsung lama karena TNI perlu menyeleksi jenderal-jenderal bintang dua berprestasi yang dinilai cocok mengisi jabatan Pangkostrad.
"Untuk memilih prajurit terbaik tidak gampang. Harus ada unsur-unsur yang terpenuhi, yakni memiliki tingkat intelektual yang tinggi, mental kepribadian yang bagus dan secara fisik juga layak. Itu yang menentukan adalah tingkat pimpinan," ujarnya.
Ia berharap dalam beberapa hari ini sudah ada nama calon Pangkostrad yang baru. Menurut dia, secara resmi sudah ada tiga hingga empat nama calon yang diajukan dan tak semuanya menjabat Pangdam.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: