Teknologi jadi kunci memajukan ekonomi kreatif
25 November 2024 16:51 WIB
Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti saat ditemui media dalam acara ICStar Hackathon 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024). ANTARA/Fitra Ashari.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti mengatakan teknologi berperan besar dalam setiap pilar kementerian dan lembaga untuk jadi kunci memajukan ekonomi kreatif Indonesia.
“Sejak pandemi semua mengalami percepatan, kita lihat salah satunya itu game, itu semakin booming setelah pandemi, which is basisnya adalah digital, jadi, teknologi ambil peran di sana,” kata Yuana saat ditemui media dalam acara ICStar Hackathon 2024 di Jakarta, Senin.
Yuana mengatakan Kementerian Ekonomi Kreatif berperan besar terhadap perkembangan digital yang sangat masif ini dengan menjembatani mahasiswa dengan tantangan digital agar mereka bisa berkembang. Kolaborasi pentahelix dengan perusahaan digital, pemerintah dan universitas menurutnya bisa mendorong mahasiswa melewati hambatan ini dengan program berbasis pengembangan digital.
Baca juga: WamenEkraf sebut AI berperan dalam industri kreatif
Salah satunya program yang dijalankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seperti Bekraf Developer Day yang mengumpulkan semua developer baru untuk dipertemukan dengan industri terkait. Di sana mereka akan diberikan perkembangan terkini terkait teknologi termasuk game yang menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang bisa menjadi New Engine of Growth.
“Karena kurikulum itu biasanya nggak bisa semudah itu berganti, kita menjembatani dengan program-program yang melibatkan industri-industri terkini akhirnya teman-teman mahasiswa itu banyak update terbaru, itu kita lakukan continue, kementerian harus hadir untuk itu,” katanya.
Baca juga: MenEkraf sebut tantangan ekonomi kreatif pada kualitas SDM dan HKI
Ia juga mengatakan generasi milenial dan generasi Z yang masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah nantinya akan menjadi pemimpin dan menjadi talenta digital baru. Selain itu, lulusan dengan kemampuan digital yang tinggi akan lebih mudah menentukan masa depannya sendiri karena bisa memilih pekerjaan dan mendapatkan gaji yang cukup besar jika sudah menjadi ahli di bidang digital dibandingkan lulusan yang tidak memfokuskan diri pada kemampuan digital.
“Meskipun sekarang agak slowdown (lulusan di bidang digital) ya, tapi orang yang mahasiswa atau tenaga kerja yang punya keahlian di bidang digital, dia mempunyai privilege untuk menetapkan gajinya sendiri. Kalau fresh graduate apalagi dia lulusan dengan kemampuan digital yang tinggi itu beda dengan yang ilmu-ilmu yang tidak ada digitalnya, itu beda banget,” kata Yuana.
Ia juga menambahkan bahwa ilmu digital tidak hanya harus tentang teknologi informasi atau jaringan namun lebih luas dan juga bisa mencakup konten kreator.
Baca juga: Memperkuat ekonomi mandiri melalui pemanfaatan digital
Baca juga: UNESCO nyatakan dukungan bagi pemuda RI di sektor kreatif
“Sejak pandemi semua mengalami percepatan, kita lihat salah satunya itu game, itu semakin booming setelah pandemi, which is basisnya adalah digital, jadi, teknologi ambil peran di sana,” kata Yuana saat ditemui media dalam acara ICStar Hackathon 2024 di Jakarta, Senin.
Yuana mengatakan Kementerian Ekonomi Kreatif berperan besar terhadap perkembangan digital yang sangat masif ini dengan menjembatani mahasiswa dengan tantangan digital agar mereka bisa berkembang. Kolaborasi pentahelix dengan perusahaan digital, pemerintah dan universitas menurutnya bisa mendorong mahasiswa melewati hambatan ini dengan program berbasis pengembangan digital.
Baca juga: WamenEkraf sebut AI berperan dalam industri kreatif
Salah satunya program yang dijalankan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seperti Bekraf Developer Day yang mengumpulkan semua developer baru untuk dipertemukan dengan industri terkait. Di sana mereka akan diberikan perkembangan terkini terkait teknologi termasuk game yang menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang bisa menjadi New Engine of Growth.
“Karena kurikulum itu biasanya nggak bisa semudah itu berganti, kita menjembatani dengan program-program yang melibatkan industri-industri terkini akhirnya teman-teman mahasiswa itu banyak update terbaru, itu kita lakukan continue, kementerian harus hadir untuk itu,” katanya.
Baca juga: MenEkraf sebut tantangan ekonomi kreatif pada kualitas SDM dan HKI
Ia juga mengatakan generasi milenial dan generasi Z yang masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah nantinya akan menjadi pemimpin dan menjadi talenta digital baru. Selain itu, lulusan dengan kemampuan digital yang tinggi akan lebih mudah menentukan masa depannya sendiri karena bisa memilih pekerjaan dan mendapatkan gaji yang cukup besar jika sudah menjadi ahli di bidang digital dibandingkan lulusan yang tidak memfokuskan diri pada kemampuan digital.
“Meskipun sekarang agak slowdown (lulusan di bidang digital) ya, tapi orang yang mahasiswa atau tenaga kerja yang punya keahlian di bidang digital, dia mempunyai privilege untuk menetapkan gajinya sendiri. Kalau fresh graduate apalagi dia lulusan dengan kemampuan digital yang tinggi itu beda dengan yang ilmu-ilmu yang tidak ada digitalnya, itu beda banget,” kata Yuana.
Ia juga menambahkan bahwa ilmu digital tidak hanya harus tentang teknologi informasi atau jaringan namun lebih luas dan juga bisa mencakup konten kreator.
Baca juga: Memperkuat ekonomi mandiri melalui pemanfaatan digital
Baca juga: UNESCO nyatakan dukungan bagi pemuda RI di sektor kreatif
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: