33.600 gajah Afrika mati setiap tahun
19 Agustus 2014 13:57 WIB
Seekor gajah melakukan peregangan saat sensus udara di taman nasional Tsavo West di ekosistem Tsavo-Mkomazi, Kenya, Selasa (4/2). Gajah tersebut merupakan species terpenting di Kenya, oleh karena itu distribusi dan kondisinya merupakan indikator baik terhadap status satwa liar. Hasil ini membantu para pembuat kebijakan dan manajemen taman nasional untuk menjalankan keputusan yang benar mengenai alokasi sumber daya untuk operasi keamanan dan manajemen konflik. (REUTERS/Thomas Mukoya)
Jakarta (ANTARA News) - Populasi gajah Afrika terancam punah karena nafsu manusia yang memburunya demi gading.
Peneliti mencatat lebih dari 33.000 gajah dibunuh setiap tahunnya selama periode 2010--2012.
Menurut peneliti dari Colorado State University, "Ada peningkatan perdagangan gading ilegal gajah Afrika. Ini sudah melebihi kapasitas pertumbuhan spesies dari mereka."
Pembunuhan gajah untuk diambil gadingnya semakin meningkat dengan maraknya penjualan ukiran ornamen di Cina.
Satu gajah Afrika bisa dihargai jutaan rupiah dan harganya akan melambung tinggi bila gadingnya bagus.
Tim peneliti yang dipimpin dr. George Wittmyer menemukan penurunan jumlah gajah hingga 63,7 persen antara 2002 dan 2012.
Peneliti mencatat lebih dari 33.000 gajah dibunuh setiap tahunnya selama periode 2010--2012.
Menurut peneliti dari Colorado State University, "Ada peningkatan perdagangan gading ilegal gajah Afrika. Ini sudah melebihi kapasitas pertumbuhan spesies dari mereka."
Pembunuhan gajah untuk diambil gadingnya semakin meningkat dengan maraknya penjualan ukiran ornamen di Cina.
Satu gajah Afrika bisa dihargai jutaan rupiah dan harganya akan melambung tinggi bila gadingnya bagus.
Tim peneliti yang dipimpin dr. George Wittmyer menemukan penurunan jumlah gajah hingga 63,7 persen antara 2002 dan 2012.
Penerjemah: Intan Umbari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: