Kemenperin pacu tumbuhnya wirausahawan baru
19 Agustus 2014 13:18 WIB
Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat didampingi Dirjen IKM Euis Saedah dan Sesditjen IKM Busharmaidi melihat tas produksi Varry Leather dari Pati-Jawa Tengah pada Pameran Produk Unggulan Binaan TPL dan Wirausaha Baru III di Plasa Pameran Industri Jakarta, Selasa (19/8). (Foto Kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong tumbuhnya wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja guna menanggulangi pengangguran.
"Kami terus mendorong tumbuhnya wirausahawan-wirausahawan baru. Saudara jangan lagi berpikir akan bekerja menjadi pegawai setelah lulus kuliah tapi termotivasi untuk jadi pengusaha," kata Menperin MS Hidayat di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan jutaan wirausahawan baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Keberadaan wirausahawan diharapkan menjadi lokomotif penggerak perekonomian yang berperan menanggulangi pengangguran, menghambat urbanisasi dan mengentaskan kemiskinan.
Para wirausahawan untuk mengembangkan usaha dan bisnis, menurut Hidayat, masih sangat berbuka karena Indonesia memiliki SDA yang melimpah dan SDM yang banyak.
Naiknya jumlah kelas menengah di Indonesia hingga mencapai lebih dari 75 juta jiwa berpeluang menjadi target pasar bagi para wirausahawan industri.
"Konsumsi orang-orang kelas menengah bukan hanya untuk barang kebutuhan primer tapi sudah beranjak ke barang kebutuhan sekunder bahkan tersier sehingga membuka peluang pasar tersendiri," katanya.
Sementara pada pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, perekonomian Indonesia akan bersaing dengan para pelaku pasar di kawasan ASEAN.
Kondisi itu, menurut Hidayat, di satu sisi merupakan peluang besar, namun di sisi lain merupakan ancaman yang serius sehingga para pelaku usaha dalam negeri dituntut untuk menghasilkan produk-produk berkualitas yang memiliki daya saing tinggi sehingga dapat diserap pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Kemenperin pun terus mendorong terciptanya wirausahawan-wirausahawan baru, salah satunya melalui program beasiswa tenaga penyuluh lapangan industri kecil dan menengah (TPL-IKM) untuk mencetak SDM berkualitas yang mampu menjadi wirausahawan baru di sektor industri.
Lebih jauh Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin Euis Saedah mengatakan rekrutmen dan pendidikan dalam program tersebut telah dimulai pada 2007. Hingga kini program itu telah menghasilkan delapan angkatan.
"Para TPL-IKM merupakan calon wirausahawan yang dipersiapkan Kemenperin melalui pendidikan selama masa kuliah program D3, pembekalan melalui diklat kewirausahaan maupun pengalaman magang praktek langsung di lapangan selama menjalani masa kontrak dua tahun sebagai penyuluh lapangan di IKM-IKM," kata Euis.
"Kami terus mendorong tumbuhnya wirausahawan-wirausahawan baru. Saudara jangan lagi berpikir akan bekerja menjadi pegawai setelah lulus kuliah tapi termotivasi untuk jadi pengusaha," kata Menperin MS Hidayat di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan jutaan wirausahawan baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Keberadaan wirausahawan diharapkan menjadi lokomotif penggerak perekonomian yang berperan menanggulangi pengangguran, menghambat urbanisasi dan mengentaskan kemiskinan.
Para wirausahawan untuk mengembangkan usaha dan bisnis, menurut Hidayat, masih sangat berbuka karena Indonesia memiliki SDA yang melimpah dan SDM yang banyak.
Naiknya jumlah kelas menengah di Indonesia hingga mencapai lebih dari 75 juta jiwa berpeluang menjadi target pasar bagi para wirausahawan industri.
"Konsumsi orang-orang kelas menengah bukan hanya untuk barang kebutuhan primer tapi sudah beranjak ke barang kebutuhan sekunder bahkan tersier sehingga membuka peluang pasar tersendiri," katanya.
Sementara pada pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, perekonomian Indonesia akan bersaing dengan para pelaku pasar di kawasan ASEAN.
Kondisi itu, menurut Hidayat, di satu sisi merupakan peluang besar, namun di sisi lain merupakan ancaman yang serius sehingga para pelaku usaha dalam negeri dituntut untuk menghasilkan produk-produk berkualitas yang memiliki daya saing tinggi sehingga dapat diserap pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Kemenperin pun terus mendorong terciptanya wirausahawan-wirausahawan baru, salah satunya melalui program beasiswa tenaga penyuluh lapangan industri kecil dan menengah (TPL-IKM) untuk mencetak SDM berkualitas yang mampu menjadi wirausahawan baru di sektor industri.
Lebih jauh Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin Euis Saedah mengatakan rekrutmen dan pendidikan dalam program tersebut telah dimulai pada 2007. Hingga kini program itu telah menghasilkan delapan angkatan.
"Para TPL-IKM merupakan calon wirausahawan yang dipersiapkan Kemenperin melalui pendidikan selama masa kuliah program D3, pembekalan melalui diklat kewirausahaan maupun pengalaman magang praktek langsung di lapangan selama menjalani masa kontrak dua tahun sebagai penyuluh lapangan di IKM-IKM," kata Euis.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: