Jakarta (ANTARA) - Petugas Penjaga Posko Laundry Kementerian Sosial (Kemensos), Yulce Bara mengatakan fasilitas tenda binatu (laundry) sangat bermanfaat untuk para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Mereka sangat terbantu sekali, terutama para lansia. Dengan adanya layanan laundry ini, mereka tidak perlu lagi pergi ke sungai atau menggunakan fasilitas MCK yang terbatas," kata Yulce melalui keterangan resminya, Senin.

Di lokasi tersebut terdapat tiga unit mesin cuci serta detergen, pewangi, dan keranjang pakaian yang disediakan oleh Kemensos. Selain itu terdapat meja dan alat setrika bagi pengungsi yang ingin menyetrika pakaian mereka. Namun proses menyetrika dilakukan oleh pengungsi sendiri.

Sehingga, para pengungsi dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan hanya membawa pakaian kotor mereka dan bisa mencuci sendiri atau dibantu petugas yang ada. Setelah pakaian selesai dicuci, pengungsi dapat mengambilnya kembali.

"Kami ingin memberikan kemudahan bagi mereka. Tenda ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang sebelumnya harus mencuci di sungai atau menunggu giliran di MCK," ujar Yulce.

Untuk memberikan kemudahan bagi para pengungsi, pihak Kemensos telah menyediakan sebanyak sembilan unit mesin cuci yang akan didistribusikan ke tiga titik posko pengungsian lainnya yang memiliki jumlah penyintas terbanyak.

"Tenda laundry ini menggunakan tenda serbaguna berukuran 12 x 6 meter, yang cukup luas untuk menyediakan ruang cuci yang nyaman bagi para penyintas," jelas Petugas Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Taufik Syaera.

Baca juga: Ketua MPR minta penyintas erupsi Lewotobi ikuti arahan pemerintah

Baca juga: Korban erupsi Gunung Lewotobi semangat peringati Hari Guru Nasional

Untuk kebutuhan air, tim Kemensos sudah memastikan pengambilan air dilakukan dari sumur dan mata air yang ada. Selain itu, petugas Tagana juga membantu mengoperasikan mesin cuci, dan sabun cuci serta peralatan lainnya telah disediakan untuk memudahkan proses cuci dan jemur.

Selain layanan binatu, Taufik juga menambahkan bahwa tim Kemensos sedang merancang tenda dapur kreasi yang akan menyediakan berbagai makanan ringan dan jajanan untuk penyintas.

Layanan yang disediakan oleh Kemensos itu merupakan bagian dari upaya untuk memanusiakan penyintas bencana.

Sementara itu, Maria Yosevina, seorang siswi SMA berusia 15 tahun yang juga merupakan salah satu penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas binatu ini.

Maria yang biasa mencuci baju keluarganya di sungai Konga atau menggunakan fasilitas MCK mengungkapkan kebahagiaannya.

"Biasanya kami harus jalan jauh ke sungai atau berbagi waktu di MCK dengan pengungsi lain. Fasilitas laundry ini sangat membantu meringankan tugas saya mencuci pakaian nenek dan adik-adik," ungkap Maria.

Untuk mengatasi berbagai kebutuhan para pengungsi, Kemensos juga terus berupaya untuk menyediakan berbagai kebutuhan seperti makanan dan air bersih, Kemensos juga fokus pada pemenuhan kebutuhan kelompok rentan, seperti lansia, yang seringkali terlupakan dalam situasi darurat.

Baca juga: BNPB: Mediasi pemanfaatan tanah adat korban erupsi Lewotobi hari ini

Baca juga: 442 unit hunian sementara dibangun untuk ribuan korban erupsi Lewotobi