Puluhan tewas dalam serangan roket terhadap konvoi pengungsi Ukraina
19 Agustus 2014 06:19 WIB
Tank militer Ukraina berjalan menuju pos pemeriksaan saat mereka berpatroli di daerah dekat Debaltseve, Ukraina, Minggu (3/8). Sembilan warga sipil tewas dalam pertempuran antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia di sekitar kota Luhansk dan Donetsk, kata pejabat setempat Minggu kemarin. (REUTERS/Valentyn Ogirenko)
Kiev (ANTARA News) - Puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas Senin ketika konvoi bus pengungsi terkena serangan roket di dekat kota timur Luhansk, kata seorang juru bicara militer Ukraina.
Ukraina telah menuduh pemberontak pro-Rusia menargetkan serangan pada konvoi itu, tetapi kelompok separatis menyangkal pihaknya bertanggungjawab, lapor Reuters.
"Para pemberontak mengharapkan konvoi dan menghancurkannya seluruhnya. Kami belum bisa menghitung jumlah korban ... Puluhan (tewas)," kata juru bicara Andriy Lysenko dalam penjelasannya kepada wartawan.
Sekitar 500 orang sehari mengungsi dari Luhansk, kota kubu pemberontak, yang dilanda pertempuran berbulan-bulan kelompok pemberontak dengan pasukan Ukraina, dan lebih dari dua pekan tidak mendapatkan pasokan air dan listrik.
"Tembakan artileri yang kuat menghantam satu iringan pengungsi di dekat kawasan Khryashchuvatye dan Novosvitlivka. Kekuatan ledakan itu sangat tinggi sehingga orang-orang itu terbakar hidup-hidup dalam kendaraan - mereka tidak bisa keluar," kata juru bicara pihak militer Anatoly Proshin kepada saluran televisi Ukraina 112.ua.
Juru bicara lain untuk operasi militer di timur, yang menghadapi kelompok pemberontak sejak April, mengatakan pemberontak bertanggung jawab atas serangan dan jumlah korban tewas belum diketahui.
"Teroris menembakkan rudal Grad ke arah iring-iringan ... kami tengah menunggu informasi jumlah korban tewas," katanya.
Andrei Purgin, wakil perdana menteri Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri mengatakan kepada Reuters, pasukan pemberontak tidak mempunyai kemampuan militer untuk melancarkan serangan semacam itu.
Penerjemah: Askan Krisna
Ukraina telah menuduh pemberontak pro-Rusia menargetkan serangan pada konvoi itu, tetapi kelompok separatis menyangkal pihaknya bertanggungjawab, lapor Reuters.
"Para pemberontak mengharapkan konvoi dan menghancurkannya seluruhnya. Kami belum bisa menghitung jumlah korban ... Puluhan (tewas)," kata juru bicara Andriy Lysenko dalam penjelasannya kepada wartawan.
Sekitar 500 orang sehari mengungsi dari Luhansk, kota kubu pemberontak, yang dilanda pertempuran berbulan-bulan kelompok pemberontak dengan pasukan Ukraina, dan lebih dari dua pekan tidak mendapatkan pasokan air dan listrik.
"Tembakan artileri yang kuat menghantam satu iringan pengungsi di dekat kawasan Khryashchuvatye dan Novosvitlivka. Kekuatan ledakan itu sangat tinggi sehingga orang-orang itu terbakar hidup-hidup dalam kendaraan - mereka tidak bisa keluar," kata juru bicara pihak militer Anatoly Proshin kepada saluran televisi Ukraina 112.ua.
Juru bicara lain untuk operasi militer di timur, yang menghadapi kelompok pemberontak sejak April, mengatakan pemberontak bertanggung jawab atas serangan dan jumlah korban tewas belum diketahui.
"Teroris menembakkan rudal Grad ke arah iring-iringan ... kami tengah menunggu informasi jumlah korban tewas," katanya.
Andrei Purgin, wakil perdana menteri Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri mengatakan kepada Reuters, pasukan pemberontak tidak mempunyai kemampuan militer untuk melancarkan serangan semacam itu.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: