Palu (ANTARA News) - Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah siap memberikan fasilitas penyembuhan bagi pecandu narkoba yang berniat untuk tobat.

"Kalau pengedar tetap kita tangkap dan menjalani proses hukum," kata Kepala BNN Provinsi Sulawesi Tengah Komisaris Besar Polisi Sutarso di Palu, Senin.

Dia mengatakan para pecandu yang ingin sembuh itu bisa melapor ke BNN atau ke kantor kepolisian terdekat agar bisa diurus. "Ini lebih baik, daripada tertangkap aparat," katanya.

Para pecandu yang ingin sembuh itu kemudian direhabilitasi agar tidak lagi kecanduan narkoba dalam waktu beberapa lama.

BNN Provinsi Sulawesi Tengah juga fokus sosialisasi bahaya narkoba kepada pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum agar dampak narkoba tidak semakin berbahaya.

Menurutnya, untuk memutus penyalahgunaan narkoba bukanlah hal mudah sehingga membutuhkan kerja keras aparat terkait.

BNN Provinsi Sulawesi Tengah juga kerap diminta melakukan tes urine di beberapa instansi untuk mencegah peredaran narkoba.

Dia berharap generasi penerus bangsa tidak mudah terkena pengaruh narkoba karena cara menghindarinya susah jika sudah kecanduan zat kimia berbahaya itu.

Saat ini jumlah pengguna narkoba di Sulawesi Tengah diperkirakan mencapai 40 ribu orang. Angka tersebut menempatkan Sulawesi Tengah ke dalam 10 besar daerah pengguna tersebesar pengguna narkoba terbanyak di Tanah Air.

Narkoba yang beredar di Sulawesi Tengah diduga berasal dari luar negeri seperi Malaysia dan Hongkong. Narkoba itu dipasok dari jalur laut Sulawesi Tengah yang penjagaannya kurang maksimal.

Baru-baru ini BBN Provinsi Sulawesi Tengah menangkap kawanan pengedar sabu-sabu di Kabupaten Poso yang beromzet Rp1 miliar per bulan.

(R026/I007)