Pertamina: Karen mundur karena alasan pribadi
18 Agustus 2014 16:18 WIB
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan (tengah) bersama Komisaris Utama Pertamina Sugiharto (kanan) dan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya (kiri) usai memaparkan revisi kenaikan harga LPG non-subsidi, di Jakarta, Senin (6/1).(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan Karen Agustiawan mengundurkan diri dari jabatan direktur utama karena alasan pribadi.
"Beliau ajukan surat pengunduran diri ke perseroan dengan tembusan ke Menteri BUMN. Alasannya pribadi, karena ingin lebih banyak mengurusi keluarga," katanya kepada pers di Jakarta, Senin.
Surat pengunduran dirinya tertanggal 13 Agustus 2014. Karen akan efektif mundur per 1 Oktober 2014.
Karen Agustiawan menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 5 Februari 2009. Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina per 5 Maret 2008.
Pada 5 Maret 2013, pemerintah memperpanjang jabatan Karen sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua 2013-2018.
"Jadi, Bu Karen sudah menjabat Direktur dan Dirut selama 6,5 tahun," kata Ali.
Ia mengatakan, Karen sudah merasa cukup membesarkan Pertamina selama 6,5 tahun bertugas dan kini saatnya melakukan regenerasi kepemimpinan.
Karen antara lain berhasil membawa Pertamina masuk ke rangking 122 dalam Fortune 500 pada 2013 dan masuk rangking 123 pada 2014.
"Kami berharap regenerasi ini berlangsung normal dan lancar, sehingga muncul pemimpin yang akan membawa Pertamina menjadi kelas dunia," ujarnya.
Ali juga mengatakan Karen sudah mengajukan pengunduran diri sejak setahun lalu.
"Saat diperpanjang tahun lalu, Bu Karen sudah menyatakan keberatan, namun masih ditahan Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN)," katanya.
Menurut dia, sampai 1 Oktober 2014, Karen tetap menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
"Saat ini pun, Beliau dalam perjalanan dinas ke Malaysia," ujarnya.
Ali membantah pengunduran diri Karen terkait tawaran menduduki jabatan politik.
"Tidak ada tawaran posisi politik. Tawaran yang ada dari institusi pendidikan dan korporasi internasional. Namun, Beliau menegaskan setelah mundur akan beristirahat dulu," katanya.
Ia juga membantah pengunduran diri Karen terkait permasalahan bisnis Pertamina seperti elpiji dan bahan bakar minyak (BBM).
Ali menambahkan pemegang saham akan melakukan rapat umum pemenang saham luar biasa dalam waktu dekat untuk menerima atau menolak pengunduran diri Karen tersebut.
Selanjutnya, Dewan Komisaris Pertamina akan menunjuk salah satu direktur sebagai pelaksana tugas direktur utama yang bertugas sejak 1 Oktober 2014 hingga ditetapkan direktur utama definitif.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Karen sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Direktur Utama Pertamina per 1 Oktober 2014 karena ingin mengurus keluarga dan mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Selanjutnya, menurut Dahlan, posisi Direktur Utama Pertamina akan dirangkap sementara oleh salah satu direktur yang sekarang masih menjabat hingga ditetapkan pengganti definitif oleh pemerintahan baru.
"Beliau ajukan surat pengunduran diri ke perseroan dengan tembusan ke Menteri BUMN. Alasannya pribadi, karena ingin lebih banyak mengurusi keluarga," katanya kepada pers di Jakarta, Senin.
Surat pengunduran dirinya tertanggal 13 Agustus 2014. Karen akan efektif mundur per 1 Oktober 2014.
Karen Agustiawan menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 5 Februari 2009. Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina per 5 Maret 2008.
Pada 5 Maret 2013, pemerintah memperpanjang jabatan Karen sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua 2013-2018.
"Jadi, Bu Karen sudah menjabat Direktur dan Dirut selama 6,5 tahun," kata Ali.
Ia mengatakan, Karen sudah merasa cukup membesarkan Pertamina selama 6,5 tahun bertugas dan kini saatnya melakukan regenerasi kepemimpinan.
Karen antara lain berhasil membawa Pertamina masuk ke rangking 122 dalam Fortune 500 pada 2013 dan masuk rangking 123 pada 2014.
"Kami berharap regenerasi ini berlangsung normal dan lancar, sehingga muncul pemimpin yang akan membawa Pertamina menjadi kelas dunia," ujarnya.
Ali juga mengatakan Karen sudah mengajukan pengunduran diri sejak setahun lalu.
"Saat diperpanjang tahun lalu, Bu Karen sudah menyatakan keberatan, namun masih ditahan Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN)," katanya.
Menurut dia, sampai 1 Oktober 2014, Karen tetap menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.
"Saat ini pun, Beliau dalam perjalanan dinas ke Malaysia," ujarnya.
Ali membantah pengunduran diri Karen terkait tawaran menduduki jabatan politik.
"Tidak ada tawaran posisi politik. Tawaran yang ada dari institusi pendidikan dan korporasi internasional. Namun, Beliau menegaskan setelah mundur akan beristirahat dulu," katanya.
Ia juga membantah pengunduran diri Karen terkait permasalahan bisnis Pertamina seperti elpiji dan bahan bakar minyak (BBM).
Ali menambahkan pemegang saham akan melakukan rapat umum pemenang saham luar biasa dalam waktu dekat untuk menerima atau menolak pengunduran diri Karen tersebut.
Selanjutnya, Dewan Komisaris Pertamina akan menunjuk salah satu direktur sebagai pelaksana tugas direktur utama yang bertugas sejak 1 Oktober 2014 hingga ditetapkan direktur utama definitif.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Karen sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Direktur Utama Pertamina per 1 Oktober 2014 karena ingin mengurus keluarga dan mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Selanjutnya, menurut Dahlan, posisi Direktur Utama Pertamina akan dirangkap sementara oleh salah satu direktur yang sekarang masih menjabat hingga ditetapkan pengganti definitif oleh pemerintahan baru.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: