Moskow (ANTARA) - Dekrit Presiden Rusia Vladimir Putin yang memperbarui doktrin nuklir Rusia dapat dianggap sebagai sinyal kepada Barat dan bukan sebuah kebetulan, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara dengan jurnalis Rusia, Pavel Zarubin, yang disiarkan pada Minggu (24/11).
"Tentu saja, ini bukan kebetulan. Ada konsistensi tertentu," ujar Peskov ketika ditanya tentang pembaruan doktrin tersebut.
Peskov menambahkan bahwa Rusia harus terus merespons eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dipicu oleh Barat.
"Meski Presiden Putin telah menugaskan persiapan amandemen itu untuk menyesuaikan doktrin (nuklir) kami dengan kondisi konfrontasi saat ini yang dipicu oleh negara-negara Barat, Putin juga harus merespons eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama dipicu oleh pemerintahan yang akan berakhir di Washington," jelas Peskov.
Ia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat terus mengambil langkah-langkah yang semakin ceroboh untuk memperburuk konflik di Ukraina.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Putin tandatangani revisi aturan nuklir Rusia
Baca juga: Zelenskyy sebut Ukraina akan kalah bila AS hentikan bantuan militer
Baca juga: Prancis tegaskan tak ada pembatasan dalam mendukung Ukraina
Kremlin: Amendemen doktrin nuklir Rusia bisa jadi sinyal bagi Barat
24 November 2024 18:08 WIB
Arsip foto - Juru bicara Kremlin Dimtry Peskov (dua kiri) bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (dua kanan) dan Presiden Vladimir Putin (kanan), (28/6/2019). (ANTARA/HO-Arsip Kremlin/aa)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: