Kebakaran hutan, Pemkab Karanganyar tutup pendakian Lawu
17 Agustus 2014 18:27 WIB
Sejumlah pendaki memadati jalur pendakian Gunung Lawu dalam peringatan HUT ke-68 Republik Indonesia. Jalur pendakian dari Kabupaten Karanganyat, Jateng, sementara ditutup karena kebakaran hutan. (ANTARA/Fikri Yusuf)
Karanganyar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menutup sementara pintu pendakian ke puncak Gunung Lawu akibat adanya kebakaran hutan di kawasan jalur dekat Pos Empat sejak Sabtu (16/8) malam hingga Minggu.
"Surat dari Pemkab dan Polres Karanganyar untuk menutup sementara pintu pendakian ke Lawu, akibat kebakaran hutan," kata Sujarot salah satu relawan komunitas Anak Gunung Lawu (AGL) di Karanganyar, Minggu.
Menurut dia, sejumlah pendaki yang sudah telanjur melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Sewu, sejak Sabtu (16/8) petang turunnya dialihkan melalui Cemoro Kandang. Asap pekat masih terlihat dari pos pintu pendakian Cemoro Kandang.
Ada sekitar ratusan pendaki ke puncak Lawu, menurut dia, yang masih di bawah lokasi kebakaran sudah diminta bertahan atau membatalkan ke puncak.
"Ratusan pendaki yang terlanjur mendekati lokasi pengibaran bendera merah putih di puncak gunung diminta bertahan di lokasi aman, sedangkan pendaki yang belum sampai di titik api, diminta kembali ke bawah," katanya.
Menurut dia, memang seluruh akses jalur pendakian ke puncak kini ditutup untuk mengantisipasi risiko bagi pendaki. Kebakaran di titik antara pos empat sampai lima jalur Cemoro Sewu.
Para pendaki yang sudah terlanjur di puncak atau di atas titik api diarahkan ke pos Hargodalem atau lokasi yang paling aman dari radius kebakaran.
Menurut dia, munculnya api sejak Sabtu (16/8) malam yang melebar hingga beberapa hektare ke arah wilayah Magetan, Jawa Timur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru menjelaskan bahwa titik api memang muncul dari wilayah di Karanganyar, tetapi kini sudah merembet ke timur atau masuk wilayah Magetan, Jatim.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Magetan untuk melakukan pemadaman," kata Aji Pratama Heru.
Menurut dia, jika melihat kondisi cuaca kering yang tiupan angin kencang sekarang ini, kebakaran berpotensi meluas, sehingga petugas akan kesulitan untuk memadamkan api.
Petugas ada 80 orang berupaya melokalisir api dengan membuat parit akar tidak menjalar ke wilayah lainnya. (*)
"Surat dari Pemkab dan Polres Karanganyar untuk menutup sementara pintu pendakian ke Lawu, akibat kebakaran hutan," kata Sujarot salah satu relawan komunitas Anak Gunung Lawu (AGL) di Karanganyar, Minggu.
Menurut dia, sejumlah pendaki yang sudah telanjur melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Sewu, sejak Sabtu (16/8) petang turunnya dialihkan melalui Cemoro Kandang. Asap pekat masih terlihat dari pos pintu pendakian Cemoro Kandang.
Ada sekitar ratusan pendaki ke puncak Lawu, menurut dia, yang masih di bawah lokasi kebakaran sudah diminta bertahan atau membatalkan ke puncak.
"Ratusan pendaki yang terlanjur mendekati lokasi pengibaran bendera merah putih di puncak gunung diminta bertahan di lokasi aman, sedangkan pendaki yang belum sampai di titik api, diminta kembali ke bawah," katanya.
Menurut dia, memang seluruh akses jalur pendakian ke puncak kini ditutup untuk mengantisipasi risiko bagi pendaki. Kebakaran di titik antara pos empat sampai lima jalur Cemoro Sewu.
Para pendaki yang sudah terlanjur di puncak atau di atas titik api diarahkan ke pos Hargodalem atau lokasi yang paling aman dari radius kebakaran.
Menurut dia, munculnya api sejak Sabtu (16/8) malam yang melebar hingga beberapa hektare ke arah wilayah Magetan, Jawa Timur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru menjelaskan bahwa titik api memang muncul dari wilayah di Karanganyar, tetapi kini sudah merembet ke timur atau masuk wilayah Magetan, Jatim.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Magetan untuk melakukan pemadaman," kata Aji Pratama Heru.
Menurut dia, jika melihat kondisi cuaca kering yang tiupan angin kencang sekarang ini, kebakaran berpotensi meluas, sehingga petugas akan kesulitan untuk memadamkan api.
Petugas ada 80 orang berupaya melokalisir api dengan membuat parit akar tidak menjalar ke wilayah lainnya. (*)
Pewarta: Bambang Dwi Mawoto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: