Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penelitian non-Profit di bidang kebijakan dan opini publik, Populi Center menyebutkan elektabilitas Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 2 Ahmad Luthfi unggul dibandingkan Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 1 Andika Perkasa dalam survei yang mereka lakukan di daerah tersebut di Pilkada Jawa Tengah 2024.

Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan di Jakarta, Sabtu mengatakan hasil survei kali ini menunjukkan bahwa pertama, tingkat popularitas dari para kandidat yang ditanyakan secara terpisah memperlihatkan nama Ahmad Luthfi mendapat tingkat pengenalan tertinggi dengan 74,8 persen.

Pada urutan selanjutnya adalah Andika Perkasa dengan 71,6 persen, Taj Yasin Maimoen dengan 70 persen, dan Hendrar Prihadi dengan 44,7 persen.

Ia menjelaskan Populi Center menyelenggarakan Survei Partisipasi dan Preferensi Pemilih Jelang Pilkada Jawa Tengah sejak 17 hingga 22 November dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 35 kabupaten kota di Jawa Tengah.

"Tujuan survei ini untuk melihat peta persaingan terkini di antara calon-calon yang berlaga dalam Pilkada Jawa Tengah sebagai referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan," kata dia.

Ia menambahkan survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal dan metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multi stage random sampling) dengan rentang margin of error (MOE) + 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center," ucap dia.

Selanjutnya dari pengenalan tokoh-tokoh tersebut, tingkat kesukaan tertinggi diperoleh Taj Yasin Maimoen dengan 82,5 persen. Pada urutan selanjutnya adalah Ahmad Luthfi dengan 80,2 persen, Andika Perkasa 77,8 persen dan Hendrar Prihadi di angka 72 persen.

Kedua, elektabilitas terbuka (top of mind) calon gubernur menunjukkan bahwa elektabilitas tertinggi diperoleh Ahmad Luthfi dengan 45 persen, sementara Andika Perkasa berada di urutan kedua dengan 28,8 persen.

Adapun nama-nama lain yang muncul mendapat angka di bawah 5 persen seperti di urutan ketiga terdapat nama Taj Yasin Maimoen 3,2 persen, dan di urutan keempat terdapat nama Ganjar Pranowo 1,8 persen dan sisa angka masuk kategori nama-nama tokoh lain, dan sebesar 18,6 persen menolak menjawab.

Ketiga, untuk elektabilitas terbuka (top of mind) calon wakil gubernur, elektabilitas tertinggi diperoleh Taj Yasin Maimoen dengan 45,6 persen, diikuti Hendrar Prihadi dengan 25,3 persen di urutan kedua. Untuk nama-nama tokoh lain mendapat angka di bawah 2 persen.

"Sementara yang tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 24 persen," ujar dia.

Keempat, pada elektabilitas head to head pasangan calon, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dengan 57,8 persen mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dengan 32,8 persen.

"Adapun masyarakat yang belum memutuskan sebesar 6,8 persen dan yang menolak menjawab sebesar 2,6 persen," kata dia

Kelima, pada penilaian kapabilitas yang ditanyakan secara terpisah, data menunjukkan bahwa pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul pada seluruh kategori yang ditanyakan, mulai dari banyak didukung ulama sebesar 74,3 persen.

Kemudian berpengalaman atau memahami masalah Jawa Tengah sebesar 59,5 persen, bisa membangun infrastruktur 45,8 persen, Bisa menciptakan lapangan pekerjaan 45,6 persen dan berani memberantas korupsi/pungutan liar 42,5 persen.

Keenam, terkait dengan sumber informasi pilkada, masyarakat menilai bahwa pihak yang paling sering membicarakan atau memberikan informasi mengenai perkembangan Pilkada Jawa Tengah adalah Ketua RT, Ketua RW atau Kepala Dusun dengan 18,8 persen.

Di urutan selanjutnya adalah aparat desa/kelurahan 18,2 persen, kelompok pengajian 5,3 persen, kelompok PKK 3,6 persen, karang taruna 2,2 persen, babinsa 0,4 persen, organisasi pencak silat 0,4 persen dan bhabinkamtibmas 0,3 persen.

"Adapun yang menjawab tokoh lainnya sebesar 16,9 persen, serta yang menolak menjawab sebesar 33,9 persen," imbuh dia.

Baca juga: Kapolri: Masyarakat jangan terprovokasi dalam Pilkada Jateng

Baca juga: Dosen polituk UI: Pilkada Jakarta dan Jateng berlangsung ketat


Ketujuh, terkait penilaian netralitas lembaga yang ditanyakan secara terpisah, TNI menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi dengan 80,7 persen bahwa lembaga tersebut akan bertindak netral/tidak memihak salah satu pasangan calon pada Pilkada Jawa Tengah.

Pada urutan selanjutnya adalah Bawaslu 78,9 persen, KPU 78,7 persen, Ketua RT/RW/Dusun 73,9 persen, Polri 72,8 persen, Pegawai pemerintah/ASN 69,5 persen, dan perangkat desa 68,2 persen.

Kedelapan, terkait pengaruh pemberian uang/barang, mayoritas masyarakat atau sebesar 54,8 persen menilai bahwa pemberian uang/barang berpengaruh untuk memilih salah satu pasangan calon.

"Sementara yang menjawab tidak berpengaruh sebesar 42,6 persen dan yang tidak menjawab sebesar 2,6 persen," tuturnya

Secara umum, temuan survei memperlihatkan bahwa unggulnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen disinyalir karena tingginya popularitas keduanya jika dibandingkan dengan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.

Selain itu, akumulasi tingkat kesukaan terhadap Ahmad Luthfi-Taj yasin Maimoen juga lebih tinggi daripada Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.

Di sisi lain, penilaian aspek kapabilitas yang cenderung mengunggulkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mendukung temuan penyebab tingginya elektabilitas pasangan tersebut.

"Temuan lain menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap netralitas beberapa lembaga dalam Pilkada Jawa Tengah terbilang cukup tinggi karena berkisar di atas 65 persen," kata dia.