Wamendagri: Program Makan Bergizi Gratis perkuat SDM di Papua
23 November 2024 16:44 WIB
Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk dalam Sosialisasi Program Makan Bergizi dalam Rangka Mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia di SD Inpres Gudang Arang, Merauke, Papua Selatan, Sabtu (23/11/2024). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat, termasuk di wilayah Papua.
Menurutnya, realisasi program itu sangat penting karena akan memacu pertumbuhan fisik serta meningkat perkembangan kognitif dan motorik pada anak.
“Bapak Presiden melalui tim-tim ahli (di bidang gizi) dan sudah dikaji betapa pentingnya program pemberian makanan bergizi bagi anak,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengungkapkan SDM yang unggul diperlukan untuk dapat bersaing dengan negara lain. Selain itu, SDM unggul juga akan menjadi salah satu faktor kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Untuk itulah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggagas program MBG.
Sejumlah penelitian menyebutkan, di negara maju program makan bergizi yang diberikan kepada anak berpengaruh besar terhadap peningkatan daya tahan anak dalam menerima pembelajaran di sekolah.
Adapun program MBG secara bertahap akan direalisasikan di sejumlah daerah di Indonesia.
Lebih lanjut, penerapan program MBG juga dinilai memberikan efek besar pada sektor lainnya. Hal ini terutama jika program tersebut diimplementasikan dengan melibatkan para pihak di tingkat lokal.
“Kita akan juga mendapatkan, kalau makanan-makanan ini diambil dari daerah ini sendiri, kalau Pak Gubernur dengan Para Bupati beli dari tempat ini, dari Merauke sendiri, maka petani juga akan mendapatkan untung dari pelaksanaan program ini,” ujarnya.
Selain itu, jika program MBG direalisasikan secara kolektif juga akan berdampak pada meningkatnya serapan tenaga kerja.
Pasalnya, penerapan program tersebut di lapangan akan membutuhkan tenaga SDM, khususnya dari tingkat lokal.
Ribka mengajak semua pihak di wilayah Papua untuk menyukseskan program tersebut. Dengan demikian, kualitas SDM di Papua akan terus meningkat dan dapat memberikan kontribusi bagi bangsa.
“Mungkin saudara-saudara kita yang lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain, kesadaran untuk ini (program MBG) sudah tinggi. Tetapi kita di Pulau Papua, enam provinsi, ini memang akan menjadi satu gerakan. Bagaimana kita akan bekerja keras untuk mencapai lima tahun ke depan dalam program Astacita ini akan berjalan secara baik,” pungkas Ribka.
Menurutnya, realisasi program itu sangat penting karena akan memacu pertumbuhan fisik serta meningkat perkembangan kognitif dan motorik pada anak.
“Bapak Presiden melalui tim-tim ahli (di bidang gizi) dan sudah dikaji betapa pentingnya program pemberian makanan bergizi bagi anak,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengungkapkan SDM yang unggul diperlukan untuk dapat bersaing dengan negara lain. Selain itu, SDM unggul juga akan menjadi salah satu faktor kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Untuk itulah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggagas program MBG.
Sejumlah penelitian menyebutkan, di negara maju program makan bergizi yang diberikan kepada anak berpengaruh besar terhadap peningkatan daya tahan anak dalam menerima pembelajaran di sekolah.
Adapun program MBG secara bertahap akan direalisasikan di sejumlah daerah di Indonesia.
Lebih lanjut, penerapan program MBG juga dinilai memberikan efek besar pada sektor lainnya. Hal ini terutama jika program tersebut diimplementasikan dengan melibatkan para pihak di tingkat lokal.
“Kita akan juga mendapatkan, kalau makanan-makanan ini diambil dari daerah ini sendiri, kalau Pak Gubernur dengan Para Bupati beli dari tempat ini, dari Merauke sendiri, maka petani juga akan mendapatkan untung dari pelaksanaan program ini,” ujarnya.
Selain itu, jika program MBG direalisasikan secara kolektif juga akan berdampak pada meningkatnya serapan tenaga kerja.
Pasalnya, penerapan program tersebut di lapangan akan membutuhkan tenaga SDM, khususnya dari tingkat lokal.
Ribka mengajak semua pihak di wilayah Papua untuk menyukseskan program tersebut. Dengan demikian, kualitas SDM di Papua akan terus meningkat dan dapat memberikan kontribusi bagi bangsa.
“Mungkin saudara-saudara kita yang lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain, kesadaran untuk ini (program MBG) sudah tinggi. Tetapi kita di Pulau Papua, enam provinsi, ini memang akan menjadi satu gerakan. Bagaimana kita akan bekerja keras untuk mencapai lima tahun ke depan dalam program Astacita ini akan berjalan secara baik,” pungkas Ribka.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: