Padang (ANTARA) - Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi memaparkan rencana strategis dan jangka panjang perguruan tinggi tersebut dalam mengelola dan menggunakan dana abadi yang jumlahnya hampir mencapai Rp32 miliar.

"Saat ini penggunaan utama dana abadi lebih kita arahkan sebagai beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi," kata Efa Yonnedi di Padang, Sabtu.

Pada 2025 Unand mengalokasikan dana abadi untuk program beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi dengan jumlah mencapai Rp1 miliar. Kebijakan ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam memajukan pendidikan di Ranah Minang.

Baca juga: Unand tandatangani kontrak pelaksanaan dana abadi perguruan tinggi

Namun, apabila dana abadi kampus tersebut semakin meningkat, Unand membuka peluang digunakan untuk berbagai kegiatan yang bisa mendukung sivitas akademika. Sebagai contoh, untuk perbaikan sarana dan prasarana atau pemeliharaan hingga pembangunan gedung pendidikan.

Bahkan, Unand berpeluang menginvestasikan dana abadi tersebut untuk membantu serta mendukung unit usaha yang memiliki prospek yang baik. Artinya, kampus bisa menjadi pemodal utama kepada unit usaha yang ada di lingkungan kampus.

Baca juga: 167 mahasiswa Unand terima beasiswa dari Bank Mayapada

Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah dana abadi atau yang disebut juga dana lestari dapat dianggarkan sebagai pendukung berbagai riset dan penelitian para ilmuwan yang ada di kampus tertua di luar Jawa itu.

"Artinya, dana abadi ini bisa kita gunakan sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar dia.

Baca juga: Rektor: Unand peringkat 3 penerima dana penelitian Kemendikbudristek

Lulusan Universitas Manchester Inggris ini mengatakan pengembangan dana abadi merupakan bagian dari inisiatif strategis Unand. Dana ini merupakan bentuk investasi jangka panjang yang dirancang untuk memastikan keberlanjutan pendanaan dalam mendukung pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di kampus.