Jakarta (ANTARA News) - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meyakini kebijakan pembatasan penjualan BBM bersubsidi tidak akan mempengaruhi tingkat penjualan kendaraan Suzuki.
4W Sales, Marketing & DND Director PT Suzuki Indomobil Sales Davy J. Tuilan, di Jakarta, Sabtu, mengatakan kebijakan tersebut hanya akan membuat sebagian calon konsumen menunda pembelian.
"Paling-paling orang akan menahan pembelian dulu sekitar dua bulanan. Nah di bulan ketiga, baru mereka beli," katanya.
Davy meilai kebijakan itu hanya akan membuat konsumen mengubah kebiasaan membeli BBM saja. "Yang biasanya mengisi BBM di tol. Orang akan mengisi BBM dulu sebelum masuk tol," katanya.
Pada 2014, pihaknya menargetkan mencapai pangsa pasar 14 persen atau turun dari target semula 16,7 persen.
"Kami merevisi target karena penjualan salah satu segmen andalan kami yakni low MPV turun dibandingkan 2013," katanya.
Penjualan kendaraan Suzuki sejak Januari-Juli 2014 mencapai 96 ribu unit dengan porsi penjualan terbesar Ertiga dan pick up.
Penjualan solar bersubsidi tidak dilakukan di Jakarta Pusat mulai 1 Agustus 2014. Selanjutnya, sejak 4 Agustus 2014, penjualan solar bersubsidi di SPBU di wilayah tertentu di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali akan dibatasi pukul 08.00 - 18.00 waktu setempat.
Sedangkan sejak 6 Agustus 2014, seluruh SPBU di jalan tol tidak menjual premium bersubsidi dan hanya menyediakan Pertamax.
Total SPBU di jalan tol 29 unit yang 27 di antaranya ada di Jakarta, Banten, dan Jabar, serta dua unit di Jawa Timur.
Kebijakan itu dikeluarkan agar kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kiloliter bisa cukup sampai dengan akhir 2014.
Pembatasan BBM subsidi tak pengaruhi Suzuki
16 Agustus 2014 19:05 WIB
Suzuki Ertiga (suzukijakarta.com)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: