Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI memastikan banjir di Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sudah surut sehingga bisa dilewati kendaraan roda empat dan roda dua.

"Ciledug Raya dari pantauan petugas di lapangan dan kamera pengawas (CCTV) sudah surut namun lalu lintas macet parah," kata Kapusdatin Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BPBD siagakan 17 perahu yang bisa dipakai ke TPS saat terjadi banjir

Yohan mengatakan keterangan itu berdasarkan pantauan hingga pukul 19.06 WIB. Kini cuaca diperkirakan berawan.

Pada awalnya waktu air masuk di kawasan itu pukul 15.30 WIB dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter (cm) dan waktu surut pukul 16.30 WIB.

"Tidak ada pengungsi dan penyebab banjir karena hujan intensitas ringan hingga lebat," ucapnya.

Adapun unsur terkait yang terlibat dalam penanganan banjir yakni unit Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (P2B) BPBD, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipulir, Satpol PP, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Bhabinkamtibmas.

Baca juga: Ketinggian air dua RT di Cilandak Timur capai 140 cm

Pemerintah Administrasi Jakarta Selatan menyiagakan sejumlah petugas mulai dari tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan di lokasi rawan banjir sebagai antisipasi sebelum hujan turun atau potensi bencana lainnya.

Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin menginstruksikan agar camat dan lurah mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana di tingkat kecamatan dan kelurahan dengan melaksanakan piket terpadu melibatkan unsur tiga pilar, ASN, Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) maupun pihak lainnya.

Kemudian, lurah dan camat diimbau agar berkoordinasi dengan Suku Dinas Bina Marga dalam memantau dan mengamankan operasional pompa air yang ada di jalan lintas bawah (underpass).

Baca juga: Tiga RT di Pluit Jakarta Utara masih terendam rob

BPBD DKI Jakarta sudah memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) berbasis digital di 90 lokasi yang rawan banjir sepanjang 2024.

Peringatan EWS akan masuk (terinput) secara otomatis ke dalam Sistem Informasi Manajemen Bencana (SIMBA) yang akan saling terintegrasi dan melengkapi.

Peringatan akan disampaikan melalui media radio, pesan singkat (SMS) dan WhatsApp yang sistemnya terpusat dari kantor BPBD serta laman https://bpbd.jakarta.go.id/.