Banyak pesaing baru, BYD yakin tetap pimpin pasar EV
22 November 2024 19:10 WIB
Logo BYD yang terpasang pada pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024). (ANTARA/Pamela Sakina)
Tangerang (ANTARA) - Di tengah gempuran merek-merek mobil listrik baru yang masuk pasar tanah air, BYD mengaku tetap yakin akan dapat bertahan sebagai pemimpin di pasar kendaraan listrik.
“BYD memang membidik untuk menjadi tetap teratas, tetap memimpin di pasar EV Indonesia, seperti yang telah kita buktikan akhirnya setelah empat bulan kita menjadi top leader untuk EV khususnya di Indonesia,” kata Head of PR and Government Relation PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan pada pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat.
Pada pembukaan GJAW 2024 setidaknya tiga merek baru yang juga berasal dari China, yakni Zeekr, Aletra, dan Maxus resmi debut ke pasar Indonesia dengan meluncurkan produk-produk listrik pamungkasnya.
Mereka memboyong model-model terkini dengan harga yang kompetitif di segmen masing-masing. Beberapa model juga akan bersaing dengan segmen yang sama dengan BYD.
Baca juga: BYD akan kenalkan baterai mesin konstruksi dengan pengisian tercepat
Baca juga: BYD capai tonggak sejarah 10 juta NEV di tengah ledakan industri China
“Kami melihat memang pasar Indonesia ini justru lebih butuh banyak pilihan produk, karena industrinya sendiri itu perlu juga berkembang, dalam hal ini BYD selain berkontribusi terhadap penjualan kita juga mengembangkan industri secara keseluruhan,” ujar Luther menanggapi kehadiran pesaing barunya.
“Semakin banyak pemain, semakin banyak pillihan, membuat industrinya lebih baik dan bisa mendukung perkembangan ekonomi,” tambahnya.
Selain percaya diri berkat angka penjualan positif, yakni lebih dari 2.400 unit pada bulan lalu, BYD tetap yakin akan memimpin pasar Indonesia dengan mengandalkan riset dan pengembangan (research and development/R&D) perusahaan yang menurutnya lebih terdepan.
“Salah satu alasannya adalah kekuatan kita di sisi R&D, bagaimana kita meramu sebuah produk, sebuah strategi pemasaran, teknologi, fitur yang benar-benar bisa tangguh di semua pasar, lalu kita bisa menciptakan produksi yang mampu mencapai titik optimal, sehingga mampu menekan harga, sehingga kepemilikan kendaraan BYD tidak sulit,” jelas Luther.
Adapun pada GJAW 2024, BYD tidak meluncurkan produk baru layaknya mayoritas merk yang ikut serta. Mereka memamerkan tiga model andalannya yakni BYD Atto, Seal, Dolphin, dan M6.
GJAW 2024 digelar mulai 22 November hingga 1 Desember 2024, menghadirkan lebih dari 80 peserta pameran, termasuk 27 merek kendaraan penumpang, 12 merek sepeda motor, serta lebih dari 40 pelaku industri pendukung.
Untuk menikmati seluruh rangkaian acara menarik di GJAW 2024, para pengunjung dapat membeli tiket secara daring melalui aplikasi Auto360 dengan harga Rp40 ribu pada hari biasa dan Rp70 ribu pada akhir pekan.
Layanan pembelian tiket juga tersedia di lokasi pameran. Harganya Rp50 ribu pada hari biasa dan Rp80 ribu pada akhir pekan.
Baca juga: BYD catat kenaikan pendapatan dan laba bersih Januari-September 2024
Baca juga: BYD bersiap meluncurkan sistem mengemudi cerdas
“BYD memang membidik untuk menjadi tetap teratas, tetap memimpin di pasar EV Indonesia, seperti yang telah kita buktikan akhirnya setelah empat bulan kita menjadi top leader untuk EV khususnya di Indonesia,” kata Head of PR and Government Relation PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan pada pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat.
Pada pembukaan GJAW 2024 setidaknya tiga merek baru yang juga berasal dari China, yakni Zeekr, Aletra, dan Maxus resmi debut ke pasar Indonesia dengan meluncurkan produk-produk listrik pamungkasnya.
Mereka memboyong model-model terkini dengan harga yang kompetitif di segmen masing-masing. Beberapa model juga akan bersaing dengan segmen yang sama dengan BYD.
Baca juga: BYD akan kenalkan baterai mesin konstruksi dengan pengisian tercepat
Baca juga: BYD capai tonggak sejarah 10 juta NEV di tengah ledakan industri China
“Kami melihat memang pasar Indonesia ini justru lebih butuh banyak pilihan produk, karena industrinya sendiri itu perlu juga berkembang, dalam hal ini BYD selain berkontribusi terhadap penjualan kita juga mengembangkan industri secara keseluruhan,” ujar Luther menanggapi kehadiran pesaing barunya.
“Semakin banyak pemain, semakin banyak pillihan, membuat industrinya lebih baik dan bisa mendukung perkembangan ekonomi,” tambahnya.
Selain percaya diri berkat angka penjualan positif, yakni lebih dari 2.400 unit pada bulan lalu, BYD tetap yakin akan memimpin pasar Indonesia dengan mengandalkan riset dan pengembangan (research and development/R&D) perusahaan yang menurutnya lebih terdepan.
“Salah satu alasannya adalah kekuatan kita di sisi R&D, bagaimana kita meramu sebuah produk, sebuah strategi pemasaran, teknologi, fitur yang benar-benar bisa tangguh di semua pasar, lalu kita bisa menciptakan produksi yang mampu mencapai titik optimal, sehingga mampu menekan harga, sehingga kepemilikan kendaraan BYD tidak sulit,” jelas Luther.
Adapun pada GJAW 2024, BYD tidak meluncurkan produk baru layaknya mayoritas merk yang ikut serta. Mereka memamerkan tiga model andalannya yakni BYD Atto, Seal, Dolphin, dan M6.
GJAW 2024 digelar mulai 22 November hingga 1 Desember 2024, menghadirkan lebih dari 80 peserta pameran, termasuk 27 merek kendaraan penumpang, 12 merek sepeda motor, serta lebih dari 40 pelaku industri pendukung.
Untuk menikmati seluruh rangkaian acara menarik di GJAW 2024, para pengunjung dapat membeli tiket secara daring melalui aplikasi Auto360 dengan harga Rp40 ribu pada hari biasa dan Rp70 ribu pada akhir pekan.
Layanan pembelian tiket juga tersedia di lokasi pameran. Harganya Rp50 ribu pada hari biasa dan Rp80 ribu pada akhir pekan.
Baca juga: BYD catat kenaikan pendapatan dan laba bersih Januari-September 2024
Baca juga: BYD bersiap meluncurkan sistem mengemudi cerdas
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: