Satgas MTF TNI cek kesehatan mental prajurit selama tugas di Lebanon
22 November 2024 17:19 WIB
Perwira psikologi TNI yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL melaksanakan asistensi dan observasi psikologi kepada seluruh personel satgas termasuk kru helikopter Panther HS-1305 di geladak heli KRI Diponegoro-365 di Dermaga Nomor 4, Pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (20/11/2024). ANTARA/HO-Dinas Penerangan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut.
Jakarta (ANTARA) - Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL memeriksa secara berkala kesehatan mental para prajurit yang saat ini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Letkol Laut (KH) Rohman Arief saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menjelaskan, beberapa kru helikopter (air crew) Panther HS-1305 mengikuti pengecekan itu, yang disebut asistensi dan observasi psikologi, di geladak heli KRI Diponegoro-365, Pelabuhan Beirut, Lebanon, minggu ini (20/11).
“Pelaksanaan asistensi dan observasi psikologi bagi kru heli Panther HS-1305 ini dilaksanakan di geladak KRI Diponegoro-365 yang tengah sandar di Dermaga Nomor 4, Beirut, Lebanon, bersama awak KRI lainnya disaksikan Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu selaku Dansatgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL,” kata Kadispen Puspenerbal.
Dalam siaran resmi Puspenerbal, yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, perwira psikologi yang tergabung dalam Satgas MTF TNI berkesempatan mengamati langsung dengan ikut terbang bersama heli Panther HS-1305 saat berpatroli di wilayah udara di atas perairan sekitar Beirut dan Laut Mediterania.
Heli Panther HS-1305 itu diawaki oleh Kapten Laut (P) Rangga Birawa selaku captain pilot, dan Lettu Laut (P/W) Michelle Anggreani selaku co-pilot.
Asistensi dan observasi psikologi itu, sebagaimana disampaikan dalam siaran resmi Puspenerbal, bertujuan menjaga kondisi mental prajurit, dan meningkatkan performa prajurit agar tetap bertugas sesuai standar yang ditentukan sampai akhir masa penugasan.
Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, sebagaimana dikutip dari siaran resmi yang sama, menjelaskan keberhasilan pelaksanaan suatu misi tidak hanya ditentukan pada kualitas dan kuantitas alutsistanya, tetapi juga kondisi personelnya yang profesional dan memiliki mental juang tinggi yang juga turut menentukan keberhasilan dalam misi.
“Dengan meninjau secara langsung, dapat diketahui bagaimana peran, tugas, dan situasi yang dihadapi oleh kru heli saat melaksanakan tugas terbang di wilayah perairan Lebanon,” kata Dansatgas.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang di antaranya terdiri atas KRI Diponegoro-365 dan Helikopter Panther HS-1305 bertugas bersama MTF 448 UNIFIL di perairan Lebanon sejak awal 2024. Satgas MTF TNI itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Prajurit TNI di Lebanon sampai hari ini masih tetap siaga pada posisinya menjalankan tugas operasi bersama UNIFIL di tengah eskalasi serangan militer Israel ke beberapa wilayah di Lebanon, termasuk sampai di ibu kotanya di Beirut. Militer Israel pada Kamis meluncurkan serangan udara yang meledakkan area dekat bandara di Beirut.
Baca juga: Heli TNI AL lanjutkan misi di Lebanon setelah lolos uji berkala PBB
Baca juga: Latihan pratugas MTF UNIFIL rampung, 120 prajurit siap ke Lebanon
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Letkol Laut (KH) Rohman Arief saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menjelaskan, beberapa kru helikopter (air crew) Panther HS-1305 mengikuti pengecekan itu, yang disebut asistensi dan observasi psikologi, di geladak heli KRI Diponegoro-365, Pelabuhan Beirut, Lebanon, minggu ini (20/11).
“Pelaksanaan asistensi dan observasi psikologi bagi kru heli Panther HS-1305 ini dilaksanakan di geladak KRI Diponegoro-365 yang tengah sandar di Dermaga Nomor 4, Beirut, Lebanon, bersama awak KRI lainnya disaksikan Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu selaku Dansatgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL,” kata Kadispen Puspenerbal.
Dalam siaran resmi Puspenerbal, yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, perwira psikologi yang tergabung dalam Satgas MTF TNI berkesempatan mengamati langsung dengan ikut terbang bersama heli Panther HS-1305 saat berpatroli di wilayah udara di atas perairan sekitar Beirut dan Laut Mediterania.
Heli Panther HS-1305 itu diawaki oleh Kapten Laut (P) Rangga Birawa selaku captain pilot, dan Lettu Laut (P/W) Michelle Anggreani selaku co-pilot.
Asistensi dan observasi psikologi itu, sebagaimana disampaikan dalam siaran resmi Puspenerbal, bertujuan menjaga kondisi mental prajurit, dan meningkatkan performa prajurit agar tetap bertugas sesuai standar yang ditentukan sampai akhir masa penugasan.
Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, sebagaimana dikutip dari siaran resmi yang sama, menjelaskan keberhasilan pelaksanaan suatu misi tidak hanya ditentukan pada kualitas dan kuantitas alutsistanya, tetapi juga kondisi personelnya yang profesional dan memiliki mental juang tinggi yang juga turut menentukan keberhasilan dalam misi.
“Dengan meninjau secara langsung, dapat diketahui bagaimana peran, tugas, dan situasi yang dihadapi oleh kru heli saat melaksanakan tugas terbang di wilayah perairan Lebanon,” kata Dansatgas.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang di antaranya terdiri atas KRI Diponegoro-365 dan Helikopter Panther HS-1305 bertugas bersama MTF 448 UNIFIL di perairan Lebanon sejak awal 2024. Satgas MTF TNI itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Prajurit TNI di Lebanon sampai hari ini masih tetap siaga pada posisinya menjalankan tugas operasi bersama UNIFIL di tengah eskalasi serangan militer Israel ke beberapa wilayah di Lebanon, termasuk sampai di ibu kotanya di Beirut. Militer Israel pada Kamis meluncurkan serangan udara yang meledakkan area dekat bandara di Beirut.
Baca juga: Heli TNI AL lanjutkan misi di Lebanon setelah lolos uji berkala PBB
Baca juga: Latihan pratugas MTF UNIFIL rampung, 120 prajurit siap ke Lebanon
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: