Yudhoyono siap bantu presiden mendatang
15 Agustus 2014 12:02 WIB
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8). Presiden Yudhoyono memaparkan hasil pencapaian pembangunan, pertumbuhan ekonomi, kegiatan politik, pidato tersebut merupakan yang terakhir kalinya disampaikan presiden sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober 2014. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Yudhoyono yang akan mengakhiri masa jabatan keduanya pada 20 Oktober 2014 menyatakan siap membantu presiden dan pemerintahan mendatang; bersama-sama memajukan Indonesia.
"Di mimbar yang mulia ini, saya, Susilo Bambang Yudhoyono, juga berjanji untuk membantu siapapun yang akan menjadi presiden Republik Indonesia tahun 2014-2019, jika hal itu dikehendaki. Ini adalah kewajiban moral saya sebagai mantan presiden nantinya, dan sebagai warga negara yang ingin terus berbakti kepada negaranya," katanya, di Jakarta, Jumat.
Dia menyatakan itu di depan Sidang Paripurna DPR/DPD, Jakarta, sejalan tradisi kenegaraan Indonesia saban menyambut hari kemerdekaan, 17 Agustus.
Kali ini, Indonesia tengah bersiap menyambut hari kemerdekaannya yang ke-69, sekaligus kesempatan terakhir Yudhoyono berpidato seperti itu sebelum masa jabatannya berakhir. Semua pembantu presiden di Kabinet Indonesia Bersatu II hadir, sebagaimana juga Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoyo.
"Tahun depan, presiden kita yang baru akan memberikan pidato kenegaraannya di mimbar ini. Saya mengajak segenap bangsa Indonesia, marilah kita bersama-sama mendengarkannya dan mendukung beliau untuk kebaikan dan kemajuan negeri ini," katanya.
Yudhoyono mengharapkan semua pemimpin bangsa bisa menciptakan tradisi politik yang positif sehingga bisa mendorong Indonesia yang lebih maju.
"Saya juga mempunyai mimpi dan harapan yang indah, yaitu terbangunnya budaya politik yang luhur dimana para pemimpin Indonesia saling bahu-membahu, saling membantu, dan saling mengingatkan demi masa depan Indonesia," katanya.
"Saya yakin itulah yang didambakan oleh rakyat Indonesia, dan itulah yang harus kita berikan dengan ikhlas kepada mereka," katanya.
"Di mimbar yang mulia ini, saya, Susilo Bambang Yudhoyono, juga berjanji untuk membantu siapapun yang akan menjadi presiden Republik Indonesia tahun 2014-2019, jika hal itu dikehendaki. Ini adalah kewajiban moral saya sebagai mantan presiden nantinya, dan sebagai warga negara yang ingin terus berbakti kepada negaranya," katanya, di Jakarta, Jumat.
Dia menyatakan itu di depan Sidang Paripurna DPR/DPD, Jakarta, sejalan tradisi kenegaraan Indonesia saban menyambut hari kemerdekaan, 17 Agustus.
Kali ini, Indonesia tengah bersiap menyambut hari kemerdekaannya yang ke-69, sekaligus kesempatan terakhir Yudhoyono berpidato seperti itu sebelum masa jabatannya berakhir. Semua pembantu presiden di Kabinet Indonesia Bersatu II hadir, sebagaimana juga Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoyo.
"Tahun depan, presiden kita yang baru akan memberikan pidato kenegaraannya di mimbar ini. Saya mengajak segenap bangsa Indonesia, marilah kita bersama-sama mendengarkannya dan mendukung beliau untuk kebaikan dan kemajuan negeri ini," katanya.
Yudhoyono mengharapkan semua pemimpin bangsa bisa menciptakan tradisi politik yang positif sehingga bisa mendorong Indonesia yang lebih maju.
"Saya juga mempunyai mimpi dan harapan yang indah, yaitu terbangunnya budaya politik yang luhur dimana para pemimpin Indonesia saling bahu-membahu, saling membantu, dan saling mengingatkan demi masa depan Indonesia," katanya.
"Saya yakin itulah yang didambakan oleh rakyat Indonesia, dan itulah yang harus kita berikan dengan ikhlas kepada mereka," katanya.
Pewarta: Panca Prabowo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: