Pemerintah fokus dorong pertumbuhan kelas menengah
15 Agustus 2014 11:36 WIB
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8). Presiden Yudhoyono memaparkan hasil pencapaian pembangunan, pertumbuhan ekonomi, kegiatan politik, pidato tersebut merupakan yang terakhir kalinya disampaikan presiden sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober 2014. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah fokus mendorong pertumbuhan kelas menengah karena hal itu dinilai bakal berdampak efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan.
"Kebijakan pembangunan kita terus mendorong pertumbuhan kelas menengah," kata Presiden saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam sidang bersama DPR/DPD di Jakarta, Jumat.
Menurut Presiden, hal itu dilakukan dengan menjamin kemudahan berbisnis dengan menganakemaskan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang terdapat di Tanah Air.
Selain itu, ujar dia, hal itu juga dilaksanakan dengan membangun infrastruktur serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan upaya lainnya.
"Indonesia kini mempunyai kelas menengah yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut satu sumber, jumlah kelas menengah di Indonesia bertambah sekitar 8 juta orang per tahun," katanya.
Untuk itu, SBY menegaskan bahwa momentum positif itu harus terus dijaga karena secara global, revolusi besar yang akan disaksikan pada abad ke-21 ini adalah revolusi transformatif dan kreatif yang akan dimotori oleh kelas menengah.
Dengan segala capaian dan kekurangan kita, menurut dia, pertemuan World Economic Forum di Filipina tahun 2014 secara terbuka menyatakan bahwa Indonesia beruntung dapat mengalami "golden decade" atau dekade emas selama 10 tahun terakhir ini.
"Ini bukan basa-basi. Ini adalah penilaian obyektif dari suatu badan internasional yang independen dan prestisius," papar Presiden Yudhoyono.
Dalam dunia serba labil yang penuh dengan gejolak, ujar SBY, Indonesia bersyukur dapat menikmati stabilitas politik, perdamaian, pertumbuhan ekonomi dan kerukunan sosial.
Presiden mengemukakan bahwa hal itu telah dicatat dan diapresiasi oleh masyarakat dunia, sehingga meningkatkan modal politik Indonesia dalam percaturan internasional.
"Kebijakan pembangunan kita terus mendorong pertumbuhan kelas menengah," kata Presiden saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam sidang bersama DPR/DPD di Jakarta, Jumat.
Menurut Presiden, hal itu dilakukan dengan menjamin kemudahan berbisnis dengan menganakemaskan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang terdapat di Tanah Air.
Selain itu, ujar dia, hal itu juga dilaksanakan dengan membangun infrastruktur serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan upaya lainnya.
"Indonesia kini mempunyai kelas menengah yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut satu sumber, jumlah kelas menengah di Indonesia bertambah sekitar 8 juta orang per tahun," katanya.
Untuk itu, SBY menegaskan bahwa momentum positif itu harus terus dijaga karena secara global, revolusi besar yang akan disaksikan pada abad ke-21 ini adalah revolusi transformatif dan kreatif yang akan dimotori oleh kelas menengah.
Dengan segala capaian dan kekurangan kita, menurut dia, pertemuan World Economic Forum di Filipina tahun 2014 secara terbuka menyatakan bahwa Indonesia beruntung dapat mengalami "golden decade" atau dekade emas selama 10 tahun terakhir ini.
"Ini bukan basa-basi. Ini adalah penilaian obyektif dari suatu badan internasional yang independen dan prestisius," papar Presiden Yudhoyono.
Dalam dunia serba labil yang penuh dengan gejolak, ujar SBY, Indonesia bersyukur dapat menikmati stabilitas politik, perdamaian, pertumbuhan ekonomi dan kerukunan sosial.
Presiden mengemukakan bahwa hal itu telah dicatat dan diapresiasi oleh masyarakat dunia, sehingga meningkatkan modal politik Indonesia dalam percaturan internasional.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: