Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sistem politik dan demokrasi nasional jangan melupakan kepentingan rakyat dan berubah menjadi demokrasi yang elitis.

"Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk mencegah agar jangan sampai demokrasi kita menjadi elitis," kata Presiden dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Jumat.

Presiden menegaskan,"reformasi dimulai sebagai gerakan akar rumput, sebagai ekspresi aspirasi rak-yat, yang kemudian dijelmakan dalam sistem politik yang sekarang kita anut. Alangkah malangnya kalau demokrasi tersebut akhirnya kehilangan jiwa kerakyatannya, dan kemudian panggung politik hanya didominasi oleh segelintir elit yang berjiwa transaksional, apalagi bila dicampur dengan nasionalisme yang sempit."

Presiden mengharapkan semua kalangan bisa mencegah hal itu jangan sampai terjadi.

"Kalau itu terjadi, maka malapetaka akan kembali menimpa Negara yang kita cintai ini. Kita harus terus menjaga agar gravitasi demokrasi Indonesia terus berkisar pada rakyat," katanya.

Kepala Negara dalam pidato kenegaraan menyambut peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-69 itu juga meminta agar semua komponen bangsa menjaga momentum capaian yang telah ada antara lain dengan menjaga kerukunan bangsa.

"Setelah 69 tahun merdeka, Indonesia telah tampil menjadi demokrasi yang besar, ekonomi yang kuat, dan pemain internasional yang disegani, serta dengan masa depan yang menjanjikan. Dunia melihat Indonesia bukan saja sebagai kawan, namun sering pula sebagai rujukan yang positif," paparnya.

Presiden menambahkan,"terlepas dari segala permasalahan dalam negeri yang masih kita hadapi, kita bisa membuktikan kepada dunia bahwa di bumi Indonesia, demokrasi, Islam dan modernitas dapat tumbuh bersama; kita bisa menunjuk-kan bahwa konflik dapat diselesaikan secara damai dan demokratis; kita bisa bangkit dari berbagai krisis yang beruntun menerpa kita dan kita bisa memperlihatkan bahwa bangsa yang majemuk seperti kita juga dapat menjadi bangsa yang rukun."

"Kita semua wajib menjaga momentum bangsa yang baik ini, dan bahkan meningkatkannya. Jangan lupa, dunia penuh dengan contoh bangsa yang sedang naik daun kemudian tersandung dan jatuh seketika. Jangan sampai hal itu terjadi pada bangsa kita," tegasnya.