Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyatakan bahwa sejumlah pulau terluar di provinsi tersebut telah memiliki rencana aksi konvergensi dalam menghadapi potensi dan ancaman bencana alam terutama tsunami.

"Pulau-pulau seperti di Pulau Legundi, Pulau Sebesi, Pulau Pisang dan beberapa pulau lainnya itu sudah diidentifikasi risiko bencananya. Dan memang risiko bencana tertinggi adalah adanya tsunami," ujar Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa akibat potensi tsunami bagi masyarakat yang tinggal di pulau terluar, pemerintah daerah pun telah menyiapkan pola evakuasi tersistematis bila potensi tsunami terdeteksi.

"Untuk pola evakuasi serta jalurnya sudah tersedia banyak disana, bahkan desa-desa yang ada di pulau terluar semua sudah memiliki rencana aksi konvergensi dalam menghadapi potensi bencana ini," ucap dia.

Menurut dia, rencana aksi konvergensi yang dimiliki setiap desa di pulau terluar tersebut digunakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan menerapkan pengelolaan bahaya, mitigasi, dan meningkatkan kapasitas masyarakat desa serta pihak terkait di dalamnya.

"Untuk ketangguhan dan daya tanggap bencana di desa di pulau terluar sudah relatif kuat karena memang mereka sudah teredukasi serta memiliki pola dalam menghadapi bencana dengan baik," tambahnya.

Ia menjelaskan selain memiliki rencana aksi konvergensi dalam menghadapi bencana desa di pulau terluar pun dibekali dengan pembentukan desa tangguh bencana agar semakin memperkuat ketangguhan masyarakatnya dalam menghadapi bencana.

"Contohnya di Pulau Sebesi sudah ada desa tangguh bencananya, rambu evakuasi sudah terpasang. Bahkan mereka menerima peningkatan kapasitas dari beberapa pihak seperti BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana sudah membuat juga radio komunikasi untuk evakuasi," ucap dia.

Dia melanjutkan meski rencana konvergensi dalam menghadapi bencana setiap desa di pulau terluar sudah cukup kuat, akan tetapi pemerintah daerah masih terus memperluas peningkatan ketahanan masyarakat i pulau dalam menghadapi bencana alam.

"Memang belum semua pulau kuat dalam peningkatan kapasitas menghadapi bencana, karena memang yang menjadi fokus adalah pulau dengan jumlah penduduk banyak. Tetapi ini akan terus diperluas daerah yang di kategorikan sebagai zona tsunami akan terus dikuatkan, dipasang rambu evakuasi serta disediakan jalur evakuasinya," tambahnya.

Baca juga: BPBD Lamsel catat 15 rumah warga rusak akibat angin puting beliung
Baca juga: Antisipasi dampak tsunami, KKP tanam ribuan bibit vegetasi pantai
Baca juga: Antisipasi potensi tsunami, di Lumajang-Jatim dipasang WRS-EWS