Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo, mengatakan pengurus partai yang ditawari posisi menjadi menteri tidak mungkin merangkap jabatan itu karena dapat berdampak pada tugas-tugasnya dalam mengurus negara nanti.
"Saya kira komitmen yang harus diutamakan. Misalnya, seorang pengurus partai kalau ditawari menjadi menteri dengan berbagai persyaratan, kalau siap ya harus punya batasan, tidak mungkin merangkap-rangkap (jabatan)," kata Tjahjo di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat
Sebagai Presiden terpilih versi Komisi Pemilihan Umum (KPU), lanjut dia, menjadi hal yang wajar jika Joko Widodo menginginkan kabinet bersih dan siap mencurahkan tenaga demi bangsa dan negara.
"Wajar kalau dia (Jokowi) menginginkan kabinet bersih, kabinet kerja, kabinet yang setidaknya 24 jam mencurahkan tenaga dan pikiran demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
Terkait kemungkinan adanya pengurus PDI Perjuangan yang ditawari posisi menjadi menteri, Tjahjo meminta Jokowi mendiskusikannya dengan Ketua Umum Partai Megawati Soekarnoputri.
"Kami serahkan antara Jokowi dan Megawati. Seandainya ada pernyataan dari Jokowi untuk (pengurus) PDIP yang sesuai dengan bidang tugasnya, silakan berembuk dengan Bu Mega apakah diperbolehkan atau tidak," ujarnya.
Sementara itu, Jokowi-Kalla mengaku belum menyusun isi kabinet pemerintahan yang baru untuk periode 2014-2019 dan masih menunggu sidang sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi selesai.
Tjahjo: pengurus parpol tidak mungkin merangkap menteri
15 Agustus 2014 09:51 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: