Wamenpar: Peningkatan keamanan dorong pariwisata jadi berkualitas
22 November 2024 13:32 WIB
Wamenpar Ni Luh Puspa bersama Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si saat acara FGD Kepariwisataan Bali Menuju Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan, Bali, Kamis (21/11/2024). (ANTARA/HO-Kemenpar)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengatakan bahwa pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan harus didukung dengan peningkatan keamanan dan keselamatan serta sinergi stakeholder kepariwisataan.
"Kami berharap akan lebih banyak lagi polisi pariwisata yang berdedikasi untuk menjaga keamanan, keselamatan, serta kualitas pengalaman wisatawan. Kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam mendukung visi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia,” kata Ni Luh dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Pengamanan Kepariwisataan Bali Menuju Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan" di Bali, Kamis (21/11), Ni Luh menilai bahwa peningkatan dalam aspek keamanan dan keselamatan menjadi hal yang amat penting dalam pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Menpar: Desa wisata jadi program akar rumput untuk sokong pariwisata
Selain itu, sektor pariwisata merupakan business of trust (bisnis soal kepercayaan), sehingga citra destinasi merupakan faktor penting.
Ni Luh mengatakan upaya tersebut merupakan bentuk pemerintah mengidentifikasi beberapa destinasi pariwisata untuk membawa Indonesia sebagai destinasi utama dunia sebagaimana tertuang pada RPJPMN 2025-2045.
Lebih lanjut Ni Luh menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata sedang fokus pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan tiga Greater Area untuk pariwisata merujuk pada rancangan Teknokratik RPJMN pada tahun 2029.
Baca juga: Menpar perkuat sinergi pusat dan daerah untuk kembangkan investasi
Kementerian Pariwisata pun juga berupaya melakukan redistribusi wisatawan seperti menambah konektivitas 3B (Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara).
"Saya ingin memberikan gambaran capaian sektor pariwisata di tahun 2024. Kunjungan wisman hingga September 2024 mencapai 10,3 juta kunjungan, berkontribusi dalam pencapaian devisa terhadap negara sebesar 7,46 miliar dolar AS,” kata dia.
Dengan demikian, ia menyatakan berkomitmen penuh kolaborasi bersama pihak terkait seperti Polisi Pariwisata dalam memperkuat pariwisata terkait budaya, spiritual, dan ekologi.
Baca juga: Kemenparekraf ajak pengusaha "travel" di Asia ke Jakarta hingga Bali
Kolaborasi itu akan menjadi langkah strategis dalam mendukung visi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia dan menjadi langkah awal bersama untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di Bali dan daerah wisata lainnya.
Khususnya dalam aktivitas pariwisata, citra pariwisata akan terjaga, dan akan terus berkembang menjadi destinasi pariwisata kelas dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Kemenparekraf berupaya atasi bencana hidrometeorologi di tempat wisata
Baca juga: Kemenparekraf: Ajang olahraga bantu pasarkan produk lokal Indonesia
"Kami berharap akan lebih banyak lagi polisi pariwisata yang berdedikasi untuk menjaga keamanan, keselamatan, serta kualitas pengalaman wisatawan. Kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam mendukung visi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia,” kata Ni Luh dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Pengamanan Kepariwisataan Bali Menuju Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan" di Bali, Kamis (21/11), Ni Luh menilai bahwa peningkatan dalam aspek keamanan dan keselamatan menjadi hal yang amat penting dalam pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Menpar: Desa wisata jadi program akar rumput untuk sokong pariwisata
Selain itu, sektor pariwisata merupakan business of trust (bisnis soal kepercayaan), sehingga citra destinasi merupakan faktor penting.
Ni Luh mengatakan upaya tersebut merupakan bentuk pemerintah mengidentifikasi beberapa destinasi pariwisata untuk membawa Indonesia sebagai destinasi utama dunia sebagaimana tertuang pada RPJPMN 2025-2045.
Lebih lanjut Ni Luh menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata sedang fokus pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan tiga Greater Area untuk pariwisata merujuk pada rancangan Teknokratik RPJMN pada tahun 2029.
Baca juga: Menpar perkuat sinergi pusat dan daerah untuk kembangkan investasi
Kementerian Pariwisata pun juga berupaya melakukan redistribusi wisatawan seperti menambah konektivitas 3B (Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara).
"Saya ingin memberikan gambaran capaian sektor pariwisata di tahun 2024. Kunjungan wisman hingga September 2024 mencapai 10,3 juta kunjungan, berkontribusi dalam pencapaian devisa terhadap negara sebesar 7,46 miliar dolar AS,” kata dia.
Dengan demikian, ia menyatakan berkomitmen penuh kolaborasi bersama pihak terkait seperti Polisi Pariwisata dalam memperkuat pariwisata terkait budaya, spiritual, dan ekologi.
Baca juga: Kemenparekraf ajak pengusaha "travel" di Asia ke Jakarta hingga Bali
Kolaborasi itu akan menjadi langkah strategis dalam mendukung visi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia dan menjadi langkah awal bersama untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di Bali dan daerah wisata lainnya.
Khususnya dalam aktivitas pariwisata, citra pariwisata akan terjaga, dan akan terus berkembang menjadi destinasi pariwisata kelas dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Kemenparekraf berupaya atasi bencana hidrometeorologi di tempat wisata
Baca juga: Kemenparekraf: Ajang olahraga bantu pasarkan produk lokal Indonesia
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: