UI edukasi siswa soal plastik dan ajak cinta lingkungan sejak dini
22 November 2024 13:19 WIB
Pengmas UI mengedukasi para siswa SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, tentang sampah plastik dan mengajak mereka membuat produk-produk olahan yang bermanfaat dari sampah plastik pada Jumat (22/11/2024). (ANTARA/HO-Pengmas UI)
Jakarta (ANTARA) - Pengabdian masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) mengedukasi para siswa SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, tentang sampah plastik dan mengajak mereka mencintai lingkungan sejak dini.
"Pada 10-15 tahun lagi, anak-anak ini akan berada pada usia produktif dan menjadi penentu jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat. Edukasi sejak dini sangat penting tentang bahaya sampah untuk membentuk karakter anak muda di masa yang akan datang dan menghasilkan generasi sadar sampah," kata Ketua Tim Pengmas UI Yuki Wardhana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Selaku Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan UI, Yuki juga menegaskan pentingnya edukasi cinta lingkungan, khususnya di sekolah agar dapat menanamkan rasa peduli lingkungan dengan membantu mengurangi peningkatan jumlah sampah.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 69,9 juta ton yang mayoritas merupakan sampah makanan sebesar 41,60 persen dan plastik 18,71 persen.
"Gaya hidup atau perilaku merupakan kunci dalam mengurangi jumlah sampah dan gaya hidup akan dibentuk sejak anak-anak," ujar dia.
Yuki juga menekankan pentingnya mengurangi sampah di level keluarga untuk membantu menghemat biaya pengelolaan sampah negara.
"Dengan mengurangi sampah, tidak hanya akan membuat lingkungan menjadi bersih namun juga dapat menghemat keuangan negara karena biaya pengelolaan sampah jadi berkurang," ucapnya.
Pada kegiatan tersebut, para siswa di SDN 1 Bojong Rawalumbu dikenalkan mengenai perjalanan sampah plastik yang biasa dibuang oleh masyarakat sampai menuju tempat pembuangan akhir, yang terkadang bisa mencapai laut dan berlayar sampai ribuan km karena sulit terurai.
Baca juga: Dosen Unej ciptakan biokomposit untuk kurangi sampah plastik
Siswa SDN 1 Bojong Rawalumbu juga diminta mengeluarkan ide mengenai inisiatif untuk mengurangi sampah. Setelah melakukan edukasi, para siswa juga diajak oleh tim Pengmas UI untuk membuat kerajinan berupa pot yang dibuat dari tutup botol, kemudian, mereka juga membawa sampah lain yang dijadikan kerajinan.
Kepala Sekolah SDN 1 Bojong Rawalumbu Abdul Munir mengapresiasi kegiatan pengmas yang dilaksanakan oleh tim Pengmas UI tersebut.
"Para siswa harus mendapatkan pencerahan dari kakak-kakak yang bersekolah di UI. Apa yang disampaikan sangat baik dan menggugah rasa ingin tahu tentang sampah plastik, sebaiknya langkah-langkah dosen dan mahasiswa dari universitas lain juga bisa ambil andil dalam meningkatkan pengetahuan murid di berbagai aspek kehidupan," kata Abdul.
Baca juga: Peneliti ingatkan bahaya pembakaran sampah terbuka untuk kesehatan
"Pada 10-15 tahun lagi, anak-anak ini akan berada pada usia produktif dan menjadi penentu jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat. Edukasi sejak dini sangat penting tentang bahaya sampah untuk membentuk karakter anak muda di masa yang akan datang dan menghasilkan generasi sadar sampah," kata Ketua Tim Pengmas UI Yuki Wardhana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Selaku Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan UI, Yuki juga menegaskan pentingnya edukasi cinta lingkungan, khususnya di sekolah agar dapat menanamkan rasa peduli lingkungan dengan membantu mengurangi peningkatan jumlah sampah.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 69,9 juta ton yang mayoritas merupakan sampah makanan sebesar 41,60 persen dan plastik 18,71 persen.
"Gaya hidup atau perilaku merupakan kunci dalam mengurangi jumlah sampah dan gaya hidup akan dibentuk sejak anak-anak," ujar dia.
Yuki juga menekankan pentingnya mengurangi sampah di level keluarga untuk membantu menghemat biaya pengelolaan sampah negara.
"Dengan mengurangi sampah, tidak hanya akan membuat lingkungan menjadi bersih namun juga dapat menghemat keuangan negara karena biaya pengelolaan sampah jadi berkurang," ucapnya.
Pada kegiatan tersebut, para siswa di SDN 1 Bojong Rawalumbu dikenalkan mengenai perjalanan sampah plastik yang biasa dibuang oleh masyarakat sampai menuju tempat pembuangan akhir, yang terkadang bisa mencapai laut dan berlayar sampai ribuan km karena sulit terurai.
Baca juga: Dosen Unej ciptakan biokomposit untuk kurangi sampah plastik
Siswa SDN 1 Bojong Rawalumbu juga diminta mengeluarkan ide mengenai inisiatif untuk mengurangi sampah. Setelah melakukan edukasi, para siswa juga diajak oleh tim Pengmas UI untuk membuat kerajinan berupa pot yang dibuat dari tutup botol, kemudian, mereka juga membawa sampah lain yang dijadikan kerajinan.
Kepala Sekolah SDN 1 Bojong Rawalumbu Abdul Munir mengapresiasi kegiatan pengmas yang dilaksanakan oleh tim Pengmas UI tersebut.
"Para siswa harus mendapatkan pencerahan dari kakak-kakak yang bersekolah di UI. Apa yang disampaikan sangat baik dan menggugah rasa ingin tahu tentang sampah plastik, sebaiknya langkah-langkah dosen dan mahasiswa dari universitas lain juga bisa ambil andil dalam meningkatkan pengetahuan murid di berbagai aspek kehidupan," kata Abdul.
Baca juga: Peneliti ingatkan bahaya pembakaran sampah terbuka untuk kesehatan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: