Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan tur ke sejumlah fasilitasnya bagi para delegasi ASEAN, seperti BPOM Command Center (BCC), Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3), dan Laboratorium Kimia Pangan Olahan dan Air, yang menggugah antusiasme mereka.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sondang Widya Estikasari menyebutkan kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan ASEAN Health Cluster 4 (AHC4) ke-8 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM.

"BCC adalah suatu ruangan yang menyediakan informasi strategis terintegrasi di BPOM. Pimpinan BPOM dapat melakukan pemantauan terhadap seluruh proses bisnis BPOM secara terpusat, terintegrasi, dan komprehensif setiap waktu melalui BCC," kata Sondang.

Dalam kunjungan tersebut Sondang, yang mendampingi para delegasi dalam kunjungan ke BCC, menerangkan secara detail dan menyeluruh, mengenai fasilitas modern yang dimiliki BPOM tersebut.

Baca juga: Pembukaan Pertemuan ASEAN Health Cluster 4 (AHC4) Ke-8 Digelar di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM

Dia melanjutkan BCC dibangun dengan tujuan dapat menyempurnakan pelayanan BPOM kepada masyarakat. Adapun tujuan lain pembangunan BCC, kata dia, yakni menyediakan fasilitas sebagai dukungan bagi para pemimpin dalam pengambilan kebijakan terhadap kondisi terkini maupun kondisi yang akan datang.

Sejumlah perangkat BCC yang disajikan dalam bentuk visualisasi berupa dasbor dan data gesospasial yang menyediakan berbagai informasi dan data kinerja BPOM yang dapat diakses oleh seluruh jajaran pemimpin, baik di pusat maupun UPT di daerah.

BCC, katanya, yang dibangun sejak tahun 2017 telah direvitalisasi beberapa kali untuk menyempurnakan fitur, dashboard, dan integrasi data sebagai upaya penyajian informasi dan data yang akurat dan terkini. Dashboard pada BCC memuat data layanan publik, data pengawasan obat dan makanan, serta data lain untuk dukungan kebijakan.

BCC ini juga telah mengakomodir satu peta BPOM yang telah menggunakan data geospasial.

Dia mengibaratkan BCC sebagai kapal bagi BPOM untuk melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: WHO-SEARN kolaborasi tingkatkan akses obat dan alkes di Asia Tenggara
Baca juga: BPOM RI berupaya tingkatkan daya saing produk farmasi Indonesia di ASEAN