Pramuka masuk ekstrakurikuler wajib kurikulum 2013
14 Agustus 2014 13:57 WIB
Seorang pramuka dari Satuan Karya Pramuka (saka) Bhayangkara membantu mengatur lalu-lintas di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/12). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Pontianak (ANTARA News) - Pendidikan kepramukaan saat ini tak lagi sekadar mengisi masa senggang kaum para siswa, melainkan masuk ekstrakurikuler wajib pada kurikulum tahun 2013, kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
"Kita bangkitkan lagi kepramukaan dalam rangka membentuk karakter generasi muda ke depan," kata Edi Rusdi Kamtono, usai upacara memimpin Peringatan HUT ke-53 Gerakan Pramuka tahun 2014 Kwarcab Kota Pontianak, Kamis.
Edi menjelaskan pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk mencetak kaum muda yang handal dan berkarakter. Sebagai pendidikan non formal, Gerakan Pramuka melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga dan pendidikan formal di sekolah.
Peranan keluarga pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting. Sementara persoalan kaum muda sering terjadi di antara rumah dan sekolah sehingga Gerakan Pramuka mempunyai peranan penting dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan kaum muda.
"Kerja sama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal, dan pendidikan informal dalam keluarga sangat penting dan menjadi suatu keharusan," ujarnya.
Edi menambahkan banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan diantaranya memupuk rasa kemanusiaan, nilai-nilai kejuangan, wawasan kebangsaan, rasa solidaritas, mengasah keterampilan dan hal-hal positif lainnya yang menjadi bekal bagi anggota pramuka untuk masa depannya.
"Jadi karakter bangsa terbentuk melalui Gerakan Pramuka, misalnya tolong menolong, gotong royong, jujur, hormat kepada yang lebih tua dan lain sebagainya," kata Wakil Wali Kota Pontianak.
(A057)
"Kita bangkitkan lagi kepramukaan dalam rangka membentuk karakter generasi muda ke depan," kata Edi Rusdi Kamtono, usai upacara memimpin Peringatan HUT ke-53 Gerakan Pramuka tahun 2014 Kwarcab Kota Pontianak, Kamis.
Edi menjelaskan pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk mencetak kaum muda yang handal dan berkarakter. Sebagai pendidikan non formal, Gerakan Pramuka melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga dan pendidikan formal di sekolah.
Peranan keluarga pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting. Sementara persoalan kaum muda sering terjadi di antara rumah dan sekolah sehingga Gerakan Pramuka mempunyai peranan penting dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan kaum muda.
"Kerja sama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal, dan pendidikan informal dalam keluarga sangat penting dan menjadi suatu keharusan," ujarnya.
Edi menambahkan banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan diantaranya memupuk rasa kemanusiaan, nilai-nilai kejuangan, wawasan kebangsaan, rasa solidaritas, mengasah keterampilan dan hal-hal positif lainnya yang menjadi bekal bagi anggota pramuka untuk masa depannya.
"Jadi karakter bangsa terbentuk melalui Gerakan Pramuka, misalnya tolong menolong, gotong royong, jujur, hormat kepada yang lebih tua dan lain sebagainya," kata Wakil Wali Kota Pontianak.
(A057)
Pewarta: Andilala
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: