Mesir: Israel-Palestina sepakat perpanjang gencatan senjata Gaza
14 Agustus 2014 06:22 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjuk saat berlangsungnya konferensi pers di kantornya dui Yerusalem, Rabu (6/8). Gencatan senjata di Gaza dilakukan hari Rabu kemarin atas desakan Mesir untuk menjadi mediator antara Israel dan Palestina mengenai perang yang tanpa akhir menghancurkan daerah kantong yang dikuasai Hamas. (REUTERS/Jim Hollander/Pool)
Kairo (ANTARA News) - Palestina dan Israel Rabu malam sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza selama 72 jam setelah gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang dalam pembicaraan yang ditengahi Kairo, kata para pejabat Palestina dan Mesir.
Kesepakatan gencatan senjata tiga hari sebelumnya ditetapkan akan berakhir kurang dari satu jam lagi, pada tengah malam waktu setempat (21.00 GMT), lapor AFP.
"Kami telah sepakat untuk memberikan lebih banyak waktu untuk perundingan," kata Azzam al-Ahmed, kepala delegasi Palestina di Kairo, mengatakan kepada AFP. Dia menjelaskan waktu tambahan akan menjadi 72 jam lagi.
Seorang pejabat Mesir mengatakan, Israel juga menerima proposal tersebut.
Israel sebelumnya mengatakan akan mendukung perpanjangan jeda tersebut.
Upaya terakhir guna menghindari permusuhan baru itu muncul setelah para pejabat Palestina mengatakan masih ada kesenjangan dalam perjanjian kesepakatan jangka panjang untuk mengakhiri konflik, yang telah menewaskan hampir 2.000 warga Palestina di Gaza sejak 8 Juli.
Penerjemah: Askan Krisna
Kesepakatan gencatan senjata tiga hari sebelumnya ditetapkan akan berakhir kurang dari satu jam lagi, pada tengah malam waktu setempat (21.00 GMT), lapor AFP.
"Kami telah sepakat untuk memberikan lebih banyak waktu untuk perundingan," kata Azzam al-Ahmed, kepala delegasi Palestina di Kairo, mengatakan kepada AFP. Dia menjelaskan waktu tambahan akan menjadi 72 jam lagi.
Seorang pejabat Mesir mengatakan, Israel juga menerima proposal tersebut.
Israel sebelumnya mengatakan akan mendukung perpanjangan jeda tersebut.
Upaya terakhir guna menghindari permusuhan baru itu muncul setelah para pejabat Palestina mengatakan masih ada kesenjangan dalam perjanjian kesepakatan jangka panjang untuk mengakhiri konflik, yang telah menewaskan hampir 2.000 warga Palestina di Gaza sejak 8 Juli.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: