Jakarta (ANTARA) - Komisi VIII DPR RI mendorong pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag) RI, sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi dan kemajuan lembaga pesantren di Indonesia.

"Kami di Komisi VIII telah lama merekomendasikan pembentukan Ditjen ini dan akan terus mengawal agar realisasinya segera terwujud," kata Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, Ditjen Pesantren akan menjadi pengelola utama dalam fungsi pendidikan, pemberdayaan, dan dakwah pesantren secara lebih terintegrasi.

Hal tersebut dia sampaikan saat melakukan kunjungan spesifik ke Pondok Pesantren Assidiqiyah Tangerang Provinsi Banten, Rabu (20/11).

Lebih lanjut, Marwan mengatakan, pesantren memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang cerdas, bermoral, dan beriman.

"Pesantren jauh sebelum Indonesia merdeka telah melahirkan generasi berkualitas. Pesantren adalah pondasi penting dalam membentuk anak-anak yang bebas dari kenakalan, kecanduan narkoba, hingga perilaku menyimpang seperti LGBT," ujarnya.

Marwan juga menyoroti pentingnya penguatan ekonomi pesantren sebagai salah satu implementasi Undang-Undang Nomor: 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Menurut dia, pesantren memiliki sejarah panjang sebagai pusat pendidikan dan kekuatan ekonomi yang mandiri jauh sebelum Indonesia merdeka.

"Dahulu, pesantren mandiri, bahkan mampu mengimbangi kekuatan ekonomi kelompok Arab dan China. Namun, dengan status pesantren sebagai pendidikan nonformal saat ini, kemampuan ekonominya menjadi tertinggal," ujar dia.

Guna mengatasi tantangan tersebut, Marwan mendorong adanya kerja sama lintas sektor dengan pemerintah, swasta, dan lembaga perbankan.

"Kami mendorong pesantren untuk berbenah, mengidentifikasi potensinya, dan bekerja sama dengan mitra, seperti melalui program pinjaman UMKM yang dapat disalurkan perbankan kepada pesantren," katanya.

Dalam kunjungannya, Marwan juga memberikan dukungan berupa akses permodalan dan pengembangan untuk Pesantren Assidiqiyah, seperti pembentukan inkubator bisnis demi mendorong kemandirian pesantren.