Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen selama periode 2024-2029 harus dikawal dengan baik.

“Arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk mewujudkan pertumbuhan menuju 8 persen ini harus kita kawal dengan baik,” ujarnya dalam acara Proyeksi Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) 2025, di Jakarta, Kamis.

Beberapa prasyarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, yaitu mengumpulkan investasi selama periode lima tahun ke depan Rp49.418 triliun, meningkatkan Penanaman Modal Asing (PMA) per Produk Domestik Bruto (PDB) 2 persen, share industri per PDB tahun 2029 meningkat hingga 21,9 persen, ekspor barang 400 miliar dolar Amerika Serikat (AS), lalu pangsa pasar rantai pasok global/global value chain 1,4 persen.

Kemudian, juga meningkatkan pendapatan negara per PDB tahun 2029 mencapai 18 persen, belanja negara per PDB 20 persen, produksi pangan meningkat 20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), proporsi kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 45,6 persen, dan rasio PDB Pariwisata 5 persen dengan devisa 39,44 miliar dolar AS.

“Artinya, (mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen) perlu melakukan langkah-langkah konkret seperti penyederhanaan perizinan, penciptaan iklim usaha yang kondusif, kemudian memastikan investasi-investasi besar ini dapat berjalan dengan baik di Indonesia,” ujar dia lagi.

“Di saat yang bersamaan, kami pun di Bappenas menyusun Proyek Strategis Nasional (PSN), dimana Proyek Strategis Nasional adalah investasi pemerintah, swasta, dan BUMN yang sangat-sangat strategis, memberikan dukungan terhadap penciptaan pertumbuhan 8 persen, plus juga untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan meningkatkan konektivitas domestik di Indonesia,” katanya pula.
Baca juga: BI perkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,1 persen
Baca juga: Pengamat usulkan PPN 12 persen ditunda untuk capai target pertumbuhan