Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa target pencapaian swasembada pangan dimajukan menjadi 2027.

"Kemarin, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, 2027. Jadi kita punya waktu 2 tahun," ujar Zulkifli dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Pangan di Jakarta, Kamis.

Zulkifli menyampaikan dengan waktu yang semakin singkat kementerian terkait harus bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih terkendala untuk mewujudkan swasembada.

Adapun beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat adalah penyaluran pupuk bersubsidi yang selama ini alurnya dianggap masih terlalu panjang.

Penyaluran pupuk bersubsidi nantinya hanya membutuhkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian (Mentan) untuk diteruskan ke Pupuk Indonesia. Setelahnya, Pupuk Indonesia menyalurkan ke kios atau gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Baca juga: Menko Pangan optimistis bisa swasembada gula sebelum 2028

Baca juga: Menko Pangan sebut swasembada 2028 kuncinya kerja kolektif dari pemda


"Tanggung jawabnya juga jelas, kalau gagal ya penyaluran terlambat atau penyaluran terlambat, nanti yang akan bertanggung jawab Pupuk Indonesia," katanya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Zulkifli juga membahas mengenai neraca komoditas, peraturan presiden mengenai penyaluran pupuk bersubsidi, kewenangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Karantina Indonesia.

Selain itu, kata Zulkifli, Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan agar kriteria atau penunjukan usaha bidang pangan ditentukan oleh Menteri Pertanian.

"Mentan (Andi Amran Sulaiman) itu juga ingin sekali agar swasembada ini cepat terlaksana. Oleh karena itu, kira-kira intinya Mentan ingin nanti menentukan usaha bidang pangan itu penunjukannya oleh Mentan," ucap Zulkifli.

Baca juga: Menko Pangan: Pemerintah siapkan aturan baru distribusi pupuk subsidi

Baca juga: Zulhas minta pejabat Kemenko Pangan kejar target swasembada pangan