Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penerapan bunga murah merupakan salah satu hal penting dalam mengawali upaya pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), di samping pengembangan dari sisi masyarakat dan infrastruktur.
"Upaya peningkatan akses masyarakat ke sektor keuangan akan percuma, kalau bunga untuk micro-finance mahal. Sehingga, bunga murah untuk UMKM menjadi penting untuk diperhatikan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, di sela-sela seminar, di Jakarta, Rabu.
Hadad memberikan contoh pengembangan keuangan inklusif yang diterapkan China dan Vietnam di tengah fokus pada penyediaan kredit untuk UMKM.
"Baik China dan Vietnam itu, tantangannya serupa dengan yang terjadi pada sektor keuangan kita. Tetapi, mereka memiliki tujuan akhir mensejahterakan UMKM," ujar dia.
Ia menuturkan, upaya pengembangan keuangan mikro tidak hanya selalu mengedepankan pengembangan sisi penawaran (supply side), namun juga sisi permintaan atau kemampuan masyarakat (demand side). Menurutnya, tanpa adanya peningkatan demand side, maka sektor keuangan sulit berkembang.
"Satu hal penting lain, perlu memperbaiki infrastruktur keuangan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di pelosok-pelosok," kata Hadad.
Ke depan, dia berharap bank-bank BUMN dapat terus ikut berpartisipas aktif dalam pengembangan keuangan mikro.
Ia menilai, sejauh ini masih ada tiga tantangan utama yang dihadapi bank BUMN untuk meningkatkan perannya di sektor keuangan mikro. Pertama, yakni tantangan pada akses pendanaan untuk masyarakat miskin.
"Tantangan selanjutnya, terkait dengan masih rendah tingkat kolaborasi bank-bank BUMN dengan pelaku usaha besar untuk menyediakan pendanaan," ujar dia.
Sedangkan tantangan terakhir, inovasi pengembangan teknologi dalam upaya mengurangi biaya yang dikeluarkan masyarakat, seperti penerapan branchless banking.
Bunga murah penting awali pengembangan UMKM
13 Agustus 2014 12:26 WIB
Muliaman D Hadad (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: