Kabul (ANTARA News) - Seorang calon pembom bunuh diri yang ditangkap di Provinsi Kandahar di Afghanistan Selatan, kubu Taliban, telah mengatakan para penyerang bunuh diri menerima suntikan khusus sebelum melancarkan serangan.

"Sebelum melancarkan serangan bunuh diri terhadap sasaran kami, saya menerima suntikan yang membuat saya gila untuk mencapai sasaran seperti orang yang tergila-gila cinta," demikian satu pernyataan Pemerintah Provinsi Kandahar yang mengutip keterangan calon pembom bunuh diri, Rahmatullah.

Menurut pernyataan tersebut, Rahmatullah --setelah menerima pelatihan di Pakistan-- telah diberi tugas menyerang gubernur Provinsi Kandahar tapi ditangkap sebelum mencapai sasarannya.

Rahmatullah, warga Provinsi Uruzgan --yang berbatasan dengan Kandahar, sedang menghadapi pemeriksaan agar Pemerintah Afghanistan bisa memperoleh keterangan lebih banyak mengenai jaringan gerilyawan dan rencana mereka di negeri itu, kata pernyataan tersebut, demikian laporan Xinhua, Rabu siang.

Afghanistan, yang dilanda aksi gerilyawan garis keras, telah menghadapi jenis serangan paling buruk dalam bentuk pemboman pinggir jalan dan bunuh diri, yang seringkali merenggut nyawa warga sipil.

Serangan bunuh diri pada Minggu (10/8) di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, telah merenggut lima nyawa dan melukai 35 orang lagi, semuanya bukan petempur.

Pasukan keamanan Afghanistan telah menangkap seorang calon pembom sehingga menggagalkan serangan bunuh diri yang berpontensi mematikan di Provinsi Paktika, kata satu pernyataan dari Direktorat bagi Keamanan Nasional (NDS), atau lembaga intelijen di negeri tersebut.

Orang yang ditangkap tersebut, Qasidullah, yang berusia 20-an tahun, telah mengaku bahwa ia menerima pelatihan di Daerah Suku Pakistan, Waziristan Utara, dan diberi tugas untuk melakukan serangan bunuh diri di Kota Urgon.

(Uu.C003)