Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) melalui Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Pusat menanamkan minat baca anak lewat kegiatan wisata literasi bertajuk "Mengulik Literasi di Museum Nasional Indonesia".

Acara yang digelar di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis, itu dihadiri siswa-siswi SDN Gambir 01 dan telah jadi program rutin untuk menanamkan budaya membaca dan meningkatkan wawasan anak-anak sejak usia dini.

Baca juga: DKI tingkatkan minat baca masyarakat

“Kami ingin anak-anak mencintai budaya literasi dan meningkatkan minat baca. Melalui kunjungan ini, mereka dapat mengenal sejarah bangsa dan membangun kebiasaan membaca sejak dini,” ujar Kepala Seksi Perpustakaan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Pusat Noor Muchyadi.

Noor menjelaskan bahwa kegiatan itu juga bertujuan untuk membiasakan anak-anak mengenal perpustakaan serta menumbuhkan minat untuk mempelajari sejarah bangsa Indonesia.

Dia juga menekankan pentingnya membaca di era modern. Diharapkan dengan berkegiatan di perpustakaan bisa meningkatkan literasi anak, serta mendorong mereka agar tetap suka membaca.

Baca juga: Sudin Pusip Jakbar minta warga maksimalkan perpustakaan keliling

“Di tengah perkembangan zaman, kami berharap anak-anak tetap cintai membaca, karena keberhasilan diawali dengan literasi,” tambahnya.

Terlebih, dengan penggunaan gawai yang meluas di kalangan anak-anak, kemampuan literasi dinilai bisa menjadi tameng yang dibutuhkan untuk menghindari maraknya hoaks.

"Makanya, acara harus dibuat menyenangkan agar anak-anak tidak berpikir kalau membaca itu membosankan," ungkap Noor.

Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia, wisata literasi kali ini berkolaborasi dengan Fun Garden of Literacy (FGL) yang menghadirkan dua pendongeng. Selain itu, anak-anak juga diajak mengikuti berbagai aktivitas kreatif, seperti melukis topi, mendengarkan dongeng, dan mengelilingi koleksi Museum Nasional Indonesia.

Baca juga: Sudin Pusip Jakbar targetkan lima perpus RPTRA terakreditasi pada 2025

Acara ditutup dengan tur edukatif ke koleksi Museum Nasional, di mana siswa-siswa diperkenalkan pada sejarah dan warisan budaya Indonesia.

Wisata literasi ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil dalam mencetak generasi muda yang mencintai ilmu pengetahuan dan kebudayaan.