Washington (ANTARA) - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (20/11) menunjuk mantan penjabat Jaksa Agung AS Matthew Whitaker sebagai duta besar (dubes) Washington untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).

Trump mengatakan dalam sebuah pengumuman di media sosial bahwa Whitaker, yang berasal dari Negara Bagian Iowa, "akan memperkuat hubungan dengan sekutu NATO kita, dan berdiri teguh dalam menghadapi ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas. Dia akan menerapkan America First (visi yang menegaskan untuk memprioritaskan Amerika)."

Selain bertugas sebagai penjabat jaksa agung dalam pemerintahan Trump sebelumnya pada periode November 2018 hingga Februari 2019, Whitaker juga merupakan mantan jaksa AS untuk Distrik Selatan Iowa. Dia adalah lulusan Universitas Iowa.

Pencalonan Whitaker diumumkan ketika perkembangan baru terjadi di medan perang di Ukraina, menyusul langkah yang baru-baru ini diambil oleh Presiden AS Joe Biden, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal balistik jarak jauh yang dipasok AS, yang dikenal sebagai Army Tactical Missile System (ATACMS), untuk menyerang target-target di dalam wilayah Rusia.

Setelah mendapatkan izin tersebut, pasukan Ukraina menembakkan beberapa rudal ATACMS ke arah Oblast Bryansk, Rusia, pada Selasa (19/11), kata para pejabat AS.