Beijing (ANTARA) - China mencatatkan kemajuan signifikan dalam program tukar tambah (trade-in) sepeda listrik mereka, didorong oleh dukungan kebijakan yang dirancang untuk menguntungkan konsumen.

Hingga Selasa (19/11), sekitar 505.700 unit sepeda listrik telah ditukar dengan sepeda listrik model baru di seluruh China sebagai bagian dari program pembaruan massal yang dimulai pada awal tahun ini, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China pada Rabu (20/11).

Program tukar tambah ini mendorong nilai penjualan kumulatif sepeda listrik baru menjadi lebih dari 1,29 miliar yuan (1 yuan = Rp2.183) atau sekitar 179,33 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.816), menurut Kementerian Perdagangan China.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa hingga Senin (18/11), pihaknya telah menerima lebih dari 4 juta permohonan subsidi terkait tukar tambah kendaraan penumpang.

Saat ini, warga yang menukar mobil lama dengan kendaraan energi baru berhak mendapatkan subsidi sebesar 20.000 yuan, sementara mereka yang mengganti mobil berbahan bakar minyak dengan kendaraan energi baru akan mendapatkan 15.000 yuan.

Pada Maret lalu, China meluncurkan program nasional untuk memperluas permintaan domestik dan menopang perekonomian melalui pembaruan peralatan dan tukar tambah barang konsumsi.

Melalui program tersebut, konsumen menerima subsidi untuk mengganti produk lama mereka, mulai dari ponsel hingga mobil.

Data resmi menunjukkan bahwa penjualan produk-produk tukar tambah utama menyumbang 1,2 poin persentase terhadap total pertumbuhan penjualan retail negara itu pada Oktober 2024.