"Tidak ada yang ditangkap karena saat anggota kami tiba mereka langsung membubarkan diri," kata Nicolas saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Tawuran antarwarga kembali terjadi di Jakarta Timur
Menurut dia aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok warga itu tidak menimbulkan korban luka dan jiwa.Baca juga: Tawuran antarwarga kembali terjadi di Jakarta Timur
"Namun, para pelaku tawuran ini membawa senjata tajam seperti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni panah, celurit, dan golok," kata dia.
Nicolas mengaku sudah sering memberikan imbauan kepada kedua belah pihak melalui kegiatan "Ngopi Kamtibmas" dan "Jumat Curhat" agar tidak melakukan aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: Antisipasi tawuran, polisi perketat penjagaan di I Gusti Ngurah Rai
"Kami juga mendirikan pos pantau terpadu dan menempatkan personel untuk mencegah tawuran. Kami juga melakukan razia (sweeping) senjata tajam," ujarnya.Baca juga: Antisipasi tawuran, polisi perketat penjagaan di I Gusti Ngurah Rai
Nicolas pun mengharapkan adanya kerja sama dan sinergi antara pemerintah kota dan seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungannya tetap kondusif.
"Kami mengimbau seluruh warga khususnya warga di Cipinang Jagal dan Kebon Singkong agar menaati hukum yang berlaku di Indonesia. Jangan saling terprovokasi atau saling dendam mendendam atau merasa yang paling benar dan menyalahkan yang lain," kata Nicolas.
Baca juga: Jaktim gelar rakor penanganan tawuran
Kalau masih seperti itu terus, akan terus terjadi tawuran di wilayah kita. Itu sangat merugikan pemerintah dan khususnya merugikan warga negara itu sendiri, tutur Kapolres menambahkan.Baca juga: Jaktim gelar rakor penanganan tawuran
Polres Metro Jaktim pun mengaku akan memperketat pengamanan di kawasan itu agar tidak terjadi tawuran susulan.
"Kami akan melakukan penjagaan di wilayah tersebut," kata Kabag Ops Polres Metro Jaktim Rachmat Eko Mulyadi usai Rapat Koordinasi Penanganan Tawuran di Kantor Wali Kota Jaktim, pada Selasa (19/11).
Menurut dia, ada tiga Polsek yang dilibatkan mengingat kawasan itu merupakan wilayah perbatasan antara Duren Sawit, Pulogadung dan Jatinegara.
Saat ini Polres beserta pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Timur tengah mencari solusi untuk menyelesaikan tawuran yang terjadi di Kebon Singkong.
"Iya, ini juga tadi kan lagi dicari solusi jalan keluar terhadap penyelesaian kasus tawuran yang terjadi di Kebon Singkong. Masih belum final ini ya, rencana-rencana kegiatannya," kata Eko.