Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memperkuat layanan anak usia dini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Dalam RPJMN 2025-2029 ini nantinya akan dimasukkan penguatan layanan anak usia dini, yang mana menurut Perpres anak usia dini itu berusia 0-6 tahun, " ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum pada acara simposium anak usia dini internasional di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan selama ini layanan anak usia dini fokus pada usia 5 hingga 6 tahun. Sementara layanan untuk usia 0-4 tahun dilakukan secara terpisah-pisah. Padahal, anak-anak tersebut membutuhkan stimulasi agar tumbuh kembang menjadi optimal.

Baca juga: Kemendukbangga-Koalisi PAUD HI kerja sama optimalkan pengasuhan

Perkembangan otak anak pada usia 0-3 tahun merupakan fase yang paling kritis karena pada usia tersebut, perkembangan otak anak mencapai 80 persen.

"Pengasuhan itu seharusnya melekat di setiap tahapan kehidupan yakni 0-6 tahun. Cuma memang nanti kita perlu penguatan-penguatan mana-mana yang masih kelihatannya masih kurang, " kata Woro.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi berharap simposium itu dapat memberikan masukan pada PAUD Holistik Integratif (HI) agar lebih baik lagi sesuai dengan standar internasional dan nasional.

Baca juga: Kemendikdasmen: Pendidikan numerasi PAUD fondasi masuk SD

"Intervensi pada anak usia dini dapat memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, PAUD HI dianggap sebagai investasi strategis untuk masa depan bangsa, " kata Arifah.

Sementara itu, Country Head Tonoto Inge Kusuma menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan pengasuhan anak usia dini sebagai kunci membangun sumber daya manusia unggul di Indonesia.

"Pengasuhan dan pendidikan berkualitas adalah hak dasar setiap anak. Ini merupakan langkah strategis untuk memutus siklus kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Simposium ini bertujuan mendukung kebijakan dan layanan PAUD di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, diharapkan setiap anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal," kata Inge.

Baca juga: Akademisi ungkap pentingnya pendidikan numerasi sejak PAUD

Simposium itu juga menjadi momentum penting untuk mendorong komitmen bersama dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan anak usia dini.