Jakarta (ANTARA) - Sen Gustafsson atau lebih dikenal dengan sapaan Ibu Sensen, merupakan diaspora Indonesia yang memenangi kompetisi makanan inovatif di Swedia yakni Ät! Stockholm 2024 melalui kreasi olahan tempe.

“Kami sangat bangga makanan sehari-hari orang Indonesia berhasil memperoleh penghargaan di Swedia. Ini membuat citra Indonesia semakin meningkat serta budaya dan nama Indonesia semakin dikenal di luar negeri,” kata Duta Besar RI untuk Swedia dan Latvia, Kamapradipta Isnomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Ibu Sensen, melalui perusahaan keluarganya, Sweden Tempe Food AB yang berdiri sejak 2023, memproduksi berbagai variasi tempe dengan merek dagang Hallstavik Tempe.

Setelah berhasil memperoleh penghargaan ganda pada lomba Ät! Stockholm pada 2022, tahun ini, Hallstavik Tempe kembali diundang mengikuti lomba makanan inovatif tersebut.

Syarat untuk mengikuti lomba ini adalah penggunaan bahan lokal dari Swedia.

Produk Hallstavik Tempe yang diikutsertakan dalam lomba ini adalah Tempe Fava yang terbuat dari kacang parang dengan twist biji mawar.

Produk ini berhasil menjadi produk terbaik pilihan juri dan juga mendapatkan penghargaan sebagai produk terbaik pilihan pemirsa, di mana konsumen bisa memilih langsung melalui pemungutan suara di media sosial.

Terdapat tiga kelompok juri dalam kompetisi ini yakni juri rasa, terdiri dari koki dan ahli makanan dan minuman terkenal di Swedia; juri pemasaran yang menilai peluang pasar; dan juri keberlanjutan (sustainability) yang melihat dampak produk makanan inovatif tersebut pada lingkungan.

(ANTARA/HO-KBRI Stockholm)

Ät! Stockholm merupakan kompetisi makanan inovatif tahunan yang diselenggarakan sejak 2019 oleh Matlust Utvecklingsnod, organisasi yang disubsidi oleh Uni Eropa yang bekerja sama dengan pemerintah daerah Stockholm dan Pemda Södertälje serta Södertälje Science Park.

Tahun ini, terdapat 11 produk makanan yang berkompetisi di Ät! Stockholm.

Sen Gustafsson mulai merintis usaha tempe kecil-kecilan sejak 2019 dengan mengirimkan pesanan tempe segar melalui pos, sebelum akhirnya mendirikan perusahaan terbuka pada 2023 bersama suami dan anaknya.

Produk tempe yang dibuat tidak hanya menggunakan bahan dasar kacang kedelai, tetapi juga menggunakan bahan dasar kacang-kacangan lainnya yang mudah diperoleh di Swedia seperti kacang parang, kacang polong hijau-kuning, kacang hitam, kacang putih, dan bahkan bahan non kacang seperti makaroni.

Baca juga: Dubes ajak diaspora promosikan budaya Indonesia di Swedia
Baca juga: PPI Swedia gelar "Spring Gathering" di Malmo, Swedia